Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Dr. Dandi Darmadi: Keunggulan Formula ABCD Menyusun Standar Mutu Pendidikan
18 Desember 2024 14:09 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari SEVIMA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam seminar SEVIMA yang digelar secara rutin dan dihadiri oleh ribuan rektor serta dosen dari seluruh Indonesia, Dr. Dandi Darmadi, M.A.P., seorang pakar digitalisasi kampus dan pendidikan tinggi, membahas berbagai hal mengenai pentingnya penyusunan standar mutu dalam pendidikan tinggi, khususnya melalui pendekatan formula ABCD. Seminar ini menjadi salah satu wadah penting bagi para pemangku kepentingan pendidikan tinggi untuk mendapatkan informasi terkini dan strategi dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
ADVERTISEMENT
Dr. Dandi Darmadi, yang memiliki lebih dari satu dekade pengalaman di dunia pendidikan tinggi sebagai dosen, konsultan, dan praktisi dalam manajemen pendidikan, memaparkan bahwa dalam menyusun standar mutu pendidikan tinggi, perguruan tinggi harus memiliki alat yang mudah digunakan dan dapat diakses oleh semua pihak yang berkepentingan, termasuk auditor. Formula ABCD menjadi solusi yang tepat untuk kebutuhan ini, karena sangat praktis dan telah digunakan di banyak perguruan tinggi.
Keunggulan Formula ABCD dalam Penyusunan Standar Mutu
Pada seminar tersebut, Dr. Dandi menjelaskan mengenai keuntungan penggunaan formula ABCD dalam penyusunan standar mutu pendidikan. Menurutnya, formula ini sudah banyak diterapkan di berbagai perguruan tinggi dan terbukti efektif dalam menyusun serta memantau pencapaian standar mutu. "Formula ABCD ini sudah sangat umum digunakan di perguruan tinggi dan banyak diaplikasikan dalam berbagai sistem penjaminan mutu di kampus," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Dr. Dandi mengungkapkan bahwa kemudahan dalam penggunaan formula ini menjadi salah satu alasan mengapa banyak perguruan tinggi yang mengadopsinya. "Pendekatan ABCD memudahkan kita untuk menavigasi proses penyusunan standar mutu dengan sangat efisien. Tidak hanya itu, para auditor juga akan sangat mudah untuk melacak indikator pencapaian standar mutu tersebut," jelasnya.
Formula ABCD sendiri terdiri dari empat komponen utama: A (Analysis), B (Benchmarking), C (Criteria), dan D (Development). Dengan formula ini, perguruan tinggi dapat merancang standar mutu secara terstruktur, memudahkan pencapaian dan pemantauan kualitas pendidikan yang diberikan. Setelah standar mutu disusun, auditor dapat dengan mudah memeriksa dan melacak sejauh mana pencapaian standar tersebut di berbagai bagian dalam institusi, termasuk di level jabatan atau lembaga tertentu.
ADVERTISEMENT
Kemudahan Bagi Auditor dalam Monitoring
Salah satu keunggulan besar yang disoroti oleh Dr. Dandi dalam seminar ini adalah kemudahan bagi auditor untuk menelusuri dan mengevaluasi pencapaian standar mutu yang telah ditetapkan. Dengan sistem ini, tidak hanya data yang lebih terstruktur, tetapi juga kemudahan dalam proses pemantauan menjadi lebih efektif.
"Setelah standar mutu ditetapkan, auditor akan dengan mudah mengetahui di mana dan bagian mana yang perlu perbaikan. Ini sangat memudahkan kita dalam mengukur pencapaian dan kesesuaian standar dengan kondisi yang ada di lapangan," jelas Dr. Dandi lebih lanjut.
Selain itu, beliau juga menekankan pentingnya pendekatan berbasis teknologi untuk mendukung proses ini. Dalam hal ini, penggunaan platform digital seperti SEVIMA juga menjadi bagian integral dalam memfasilitasi pengelolaan standar mutu yang lebih transparan dan terukur.
ADVERTISEMENT
Pentingnya Penggunaan Teknologi untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan
Dr. Dandi, yang juga merupakan Koordinator MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) di Universitas Andi Djemma Palopo, Sulawesi Selatan, menjelaskan bahwa dalam era digital seperti sekarang ini, perguruan tinggi harus siap untuk beradaptasi dengan teknologi dalam segala aspek pengelolaan pendidikan, termasuk dalam penjaminan mutu. Dengan mengintegrasikan teknologi dalam setiap proses, perguruan tinggi dapat lebih mudah melaksanakan pemantauan dan evaluasi terhadap standar yang ditetapkan.
"Sebagai Training Manager di SEVIMA, saya percaya bahwa platform digital ini dapat membantu perguruan tinggi dalam mengoptimalkan pengelolaan mutu pendidikan secara lebih efisien dan akurat. Dengan SEVIMA, informasi terkait mutu pendidikan dapat diakses dengan mudah dan proses evaluasi menjadi lebih transparan," ujar Dr. Dandi.
ADVERTISEMENT
Transformasi Pendidikan Melalui Digitalisasi
Seminar yang diselenggarakan oleh SEVIMA ini bukan hanya menjadi wadah untuk membahas berbagai aspek teknis terkait manajemen pendidikan tinggi, tetapi juga menjadi ajang untuk menyadarkan para pemangku kepentingan tentang pentingnya transformasi digital dalam dunia pendidikan. Dr. Dandi mengingatkan bahwa pengelolaan standar mutu pendidikan tinggi harus terus beradaptasi dengan perkembangan zaman, dan teknologi digital memainkan peran yang sangat besar dalam proses tersebut.
Dengan paparan tersebut, Dr. Dandi berharap para peserta seminar dapat lebih memahami pentingnya penerapan sistem penjaminan mutu yang berbasis pada formula ABCD serta mendukung penggunaan teknologi untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia. "Ini adalah langkah penting untuk memastikan bahwa pendidikan tinggi Indonesia dapat bersaing secara global," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Sebagai penutup, Dr. Dandi menegaskan bahwa untuk mencapai pendidikan yang berkualitas, perguruan tinggi harus terus berinovasi dan memanfaatkan teknologi digital dalam setiap aspek pengelolaannya, dari kurikulum hingga penjaminan mutu. Dengan pendekatan yang tepat, mutu pendidikan di Indonesia dapat terus meningkat dan mampu menghadapi tantangan global yang semakin kompleks.