Konten dari Pengguna

Dr. Dandi Darmadi Soroti Pentingnya Penjaminan Mutu Internal Perguruan Tinggi

SEVIMA
Sentra Vidya Utama (Sevima) adalah Education Technology yang berdiri sejak tahun 2.004, dengan komunitas dan pengguna platform yang tersebar di lebih dari 1.000 kampus se-Indonesia. Bersama kita revolusi pendidikan tinggi, #RevolutionizeEducation!
31 Januari 2025 10:45 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari SEVIMA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam seminar SEVIMA yang dihadiri ribuan rektor dan dosen dari seluruh Indonesia, Dr. Dandi Darmadi, M.A.P., pakar digitalisasi kampus dan pendidikan tinggi, menekankan pentingnya Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dalam meningkatkan kualitas perguruan tinggi. Menurutnya, implementasi SPMI harus berlandaskan siklus P-P-P-P serta prinsip-prinsip tata kelola yang baik.
ADVERTISEMENT
Dr. Dandi Darmadi merupakan seorang profesional berpengalaman dengan lebih dari satu dekade berkecimpung dalam dunia pendidikan tinggi, baik sebagai dosen maupun konsultan. Ia saat ini menjabat sebagai Koordinator MBKM dan Dosen Administrasi Publik di Universitas Andi Djemma, Palopo, Sulawesi Selatan. Selain itu, ia aktif dalam mendukung pengelolaan sistem akademik SEVIMA Platform di lebih dari 1.200 perguruan tinggi di Indonesia. Dalam seminar tersebut, ia memberikan pandangan mendalam terkait regulasi terbaru yang tertuang dalam Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023.
SPMI sebagai Fondasi Perguruan Tinggi yang Berkualitas
Dalam paparannya, Dr. Dandi menjelaskan bahwa perguruan tinggi harus menjalankan SPMI dengan mengacu pada siklus P-P-P-P, yakni Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, dan Peningkatan. Siklus ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap perguruan tinggi dapat menjamin mutu pendidikan secara berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
"Siklus P-P-P-P merupakan komponen utama dalam SPMI, yang dimulai dari penetapan kebijakan, pelaksanaan standar mutu, evaluasi berkala, pengendalian terhadap temuan evaluasi, hingga peningkatan kualitas secara terus-menerus," ujar Dr. Dandi dalam seminar tersebut.
Namun, ia juga menambahkan bahwa SPMI tidak hanya berfokus pada siklus tersebut, tetapi juga harus berlandaskan prinsip-prinsip tata kelola perguruan tinggi yang baik.
Prinsip-Prinsip Tata Kelola Perguruan Tinggi
Menurut Dr. Dandi, Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023 juga menegaskan bahwa perguruan tinggi harus menerapkan prinsip tata kelola yang baik agar dapat menjalankan SPMI secara efektif. Ia menjelaskan beberapa prinsip utama yang harus dipegang teguh oleh setiap institusi pendidikan tinggi, yaitu:
Transparansi – Perguruan tinggi harus menyajikan informasi akademik dan non-akademik secara terbuka kepada publik.
ADVERTISEMENT
Akuntabilitas – Setiap kebijakan dan keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan.
Nirlaba – Perguruan tinggi harus mengutamakan kepentingan pendidikan dibandingkan keuntungan finansial.
Efektivitas – Setiap program dan kebijakan yang diterapkan harus mampu mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Efisiensi – Sumber daya yang tersedia harus digunakan secara optimal untuk mendukung keberlanjutan institusi.
Peningkatan Mutu Berkelanjutan – Perguruan tinggi harus terus berinovasi dan meningkatkan standar akademiknya sesuai dengan perkembangan zaman.
"Seluruh prinsip ini harus saling berkolerasi satu sama lain dalam rangka menjalankan penjaminan mutu internal di perguruan tinggi. Jika satu aspek tidak berjalan, maka sistem secara keseluruhan bisa terganggu," tegasnya.
Digitalisasi dalam Penerapan SPMI
Sebagai seorang pakar digitalisasi kampus, Dr. Dandi juga menyoroti pentingnya pemanfaatan teknologi dalam mendukung implementasi SPMI. Menurutnya, digitalisasi kampus dapat membantu perguruan tinggi dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas sistem penjaminan mutu mereka.
ADVERTISEMENT
"Dengan adanya sistem akademik berbasis digital seperti SEVIMA Platform, perguruan tinggi dapat dengan mudah melakukan monitoring dan evaluasi secara real-time, memastikan bahwa standar mutu yang telah ditetapkan benar-benar dijalankan dengan baik," ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa sistem digital tidak hanya membantu dalam aspek administratif, tetapi juga memberikan data yang lebih akurat dalam melakukan evaluasi dan peningkatan kualitas akademik.
Seminar SEVIMA yang menghadirkan Dr. Dandi Darmadi ini memberikan wawasan mendalam bagi para rektor dan dosen mengenai urgensi penerapan SPMI dalam perguruan tinggi. Dengan mengacu pada siklus P-P-P-P serta prinsip tata kelola yang baik, institusi pendidikan tinggi di Indonesia diharapkan dapat terus meningkatkan kualitas mereka.
Sebagai penutup, Dr. Dandi mengajak seluruh pemangku kepentingan di dunia pendidikan tinggi untuk terus berinovasi dan menerapkan sistem penjaminan mutu yang efektif. "Kualitas perguruan tinggi yang baik bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh elemen di dalamnya. Dengan komitmen bersama, kita bisa mewujudkan pendidikan tinggi yang lebih maju dan berkualitas," pungkasnya.
ADVERTISEMENT