Konten dari Pengguna

Dr. Dandi Darmadi Ungkap Biaya Akreditasi Perguruan Tinggi dalam Seminar SEVIMA

SEVIMA
Sentra Vidya Utama (Sevima) adalah Education Technology yang berdiri sejak tahun 2.004, dengan komunitas dan pengguna platform yang tersebar di lebih dari 1.000 kampus se-Indonesia. Bersama kita revolusi pendidikan tinggi, #RevolutionizeEducation!
30 Januari 2025 12:55 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari SEVIMA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dr. Dandi Darmadi, M.A.P., pakar digitalisasi kampus dan pendidikan tinggi di Indonesia, kembali menjadi pembicara utama dalam seminar SEVIMA yang rutin digelar dan dihadiri ribuan rektor serta dosen dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Dalam seminar tersebut, Dr. Dandi mengupas tuntas berbagai aspek akreditasi perguruan tinggi, termasuk pembiayaan yang menjadi perhatian banyak institusi akademik.
ADVERTISEMENT
Dr. Dandi Darmadi merupakan seorang profesional berpengalaman dengan lebih dari satu dekade dedikasi dalam dunia pendidikan tinggi, baik sebagai dosen maupun konsultan. Beliau juga berperan sebagai Koordinator MBKM dan Dosen Administrasi Publik di Universitas Andi Djemma, Palopo, Sulawesi Selatan, serta aktif mengajar di berbagai perguruan tinggi lainnya. Sebagai seorang praktisi dalam manajemen pendidikan tinggi, Dr. Dandi juga berkontribusi dalam pengelolaan sistem akademik SEVIMA Platform yang digunakan lebih dari 1.200 perguruan tinggi se-Indonesia.
Dalam paparannya, Dr. Dandi menjelaskan bahwa status akreditasi perguruan tinggi bersifat wajib, sehingga semua perguruan tinggi harus menjalani proses asesmen. Namun, terkait pembiayaan akreditasi, ia menekankan bahwa biaya asesmen yang dilakukan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dan Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM) sepenuhnya ditanggung oleh pemerintah sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
ADVERTISEMENT
“Banyak pertanyaan yang muncul terkait biaya akreditasi ini. Yang perlu dipahami adalah bahwa status akreditasi bersifat wajib dan biaya asesmen oleh BAN-PT maupun LAM untuk mendapatkan status ini ditanggung oleh pemerintah sesuai standar biaya yang telah ditetapkan,” jelas Dr. Dandi Darmadi dalam seminar tersebut.
Lebih lanjut, Dr. Dandi juga menjelaskan tentang status akreditasi unggul yang bersifat opsional. Jika suatu perguruan tinggi ingin mendapatkan status akreditasi unggul, maka biaya asesmen untuk mendapatkan status tersebut harus ditanggung oleh perguruan tinggi itu sendiri.
“Status akreditasi unggul bersifat opsional, tidak wajib. Jadi, jika perguruan tinggi ingin mendapatkan status ini, biaya asesmennya harus ditanggung oleh institusi itu sendiri,” tambahnya.
Selain membahas tentang akreditasi, Dr. Dandi juga menyoroti pentingnya digitalisasi dalam mendukung proses akreditasi. Menurutnya, sistem akademik berbasis digital dapat membantu perguruan tinggi dalam mengelola data dan dokumen yang diperlukan untuk proses akreditasi, sehingga lebih efisien dan transparan.
ADVERTISEMENT
“Pemanfaatan teknologi sangat penting dalam proses akreditasi. Digitalisasi kampus dapat membantu perguruan tinggi dalam mengelola data akademik, mempersiapkan dokumen akreditasi, serta memastikan transparansi dan akurasi dalam pelaporan,” ungkapnya.
Dr. Dandi juga menekankan bahwa regulasi terbaru mengenai akreditasi perlu dipahami dengan baik oleh seluruh perguruan tinggi agar tidak terjadi kesalahan dalam proses administrasi dan penyesuaian standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Sebagai seorang ahli dalam kebijakan dan manajemen pendidikan tinggi, Dr. Dandi telah membantu berbagai universitas di Indonesia dalam merancang dan mengimplementasikan sistem pendidikan yang efektif dan efisien. Kepakarannya mencakup kebijakan dan manajemen publik, manajemen keuangan sektor publik, politik dan pemerintahan, serta manajemen sumber daya manusia. Selain itu, pemahamannya yang mendalam tentang regulasi pendidikan tinggi menjadi nilai tambah dalam membimbing institusi pendidikan mencapai kesuksesan.
ADVERTISEMENT
Sebagai Training Manager di SEVIMA, Dr. Dandi terus berperan dalam mendukung perguruan tinggi untuk mengoptimalkan penggunaan solusi digital dalam dunia akademik. Dengan berbagai inovasi yang diterapkan, perguruan tinggi di Indonesia diharapkan dapat lebih siap menghadapi tantangan dalam era digitalisasi pendidikan.
Seminar SEVIMA ini kembali membuktikan bahwa kolaborasi antara akademisi, praktisi, dan pemerintah sangat diperlukan untuk meningkatkan mutu pendidikan tinggi di Indonesia. Dengan pemahaman yang lebih baik mengenai sistem akreditasi dan pemanfaatan teknologi, perguruan tinggi di Indonesia diharapkan mampu mencapai standar pendidikan yang lebih tinggi dan menghasilkan lulusan yang kompetitif di tingkat global.