Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Transformasi Pendidikan Tinggi: Tugas Akhir Tak Lagi Wajib?
18 Desember 2024 10:23 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari SEVIMA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dr. Dandi Darmadi Ungkap Ketentuan Permendikbud 53 Tahun 2023
ADVERTISEMENT
Dalam seminar SEVIMA yang rutin dihadiri ribuan rektor dan dosen dari seluruh Indonesia, Dr. Dandi Darmadi, M.A.P., pakar digitalisasi kampus dan pendidikan tinggi, membahas perubahan signifikan dalam sistem pendidikan tinggi Indonesia sebagaimana diatur dalam Permendikbud Nomor 53 Tahun 2023. Salah satu topik utama yang dibahas adalah fleksibilitas tugas akhir pada program studi sarjana, yang memungkinkan pendekatan baru dalam penyelesaian studi.
ADVERTISEMENT
Tugas Akhir yang Lebih Fleksibel
Dr. Dandi menjelaskan bahwa Permendikbud 53 Tahun 2023 memperkenalkan opsi baru untuk bentuk tugas akhir pada program studi sarjana. Tidak lagi terbatas pada skripsi, mahasiswa kini dapat memilih bentuk tugas akhir lain seperti prototipe, proyek, atau format lain yang relevan dengan bidang studi mereka.
“Permendikbud 53 Tahun 2023 memberikan ruang lebih luas bagi mahasiswa untuk mengekspresikan kemampuan akademik dan praktis mereka. Tugas akhir tidak lagi harus berbentuk skripsi. Bisa berupa proyek, prototipe, atau bentuk tugas akhir lainnya yang setara, baik dilakukan secara individu maupun berkelompok,” jelas Dr. Dandi dalam seminar tersebut.
Fleksibilitas ini sangat relevan untuk program studi yang telah menerapkan kurikulum berbasis proyek atau metode lain yang sejenis. Bahkan, tugas akhir bisa dihapus jika kurikulum sudah mendukung metode pembelajaran berbasis proyek. Namun, keputusan ini tetap berada pada kebijakan masing-masing program studi.
ADVERTISEMENT
“Program studi memiliki kewenangan penuh untuk menentukan apakah tugas akhir masih diperlukan atau tidak, sesuai dengan kebutuhan dan pendekatan kurikulum yang mereka terapkan,” tambahnya.
Peluang Inovasi di Pendidikan Tinggi
Menurut Dr. Dandi, perubahan ini adalah langkah progresif yang sejalan dengan transformasi pendidikan tinggi di era digital. Dengan mengintegrasikan teknologi dan pendekatan berbasis proyek, perguruan tinggi dapat mencetak lulusan yang lebih siap menghadapi tantangan dunia kerja.
“Fokus utama dari kebijakan ini adalah untuk menciptakan lulusan yang memiliki kemampuan praktis dan aplikatif. Dalam dunia kerja, hasil nyata seperti prototipe atau proyek sering kali lebih relevan daripada laporan tertulis seperti skripsi,” ungkap Dr. Dandi.
Sebagai seorang profesional dengan pengalaman lebih dari satu dekade dalam pendidikan tinggi, Dr. Dandi memiliki peran penting dalam membantu lebih dari 1.200 perguruan tinggi di Indonesia melalui pengelolaan sistem akademik berbasis SEVIMA Platform. Ia juga dikenal sebagai Koordinator Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di Universitas Andi Djemma, Palopo, Sulawesi Selatan, serta mengajar di berbagai perguruan tinggi lainnya.
ADVERTISEMENT
Mendukung Transformasi Digital di Perguruan Tinggi
Dalam konteks digitalisasi kampus, Dr. Dandi menyoroti pentingnya platform seperti SEVIMA dalam mendukung implementasi kebijakan seperti Permendikbud 53 Tahun 2023. SEVIMA, sebagai mitra strategis pendidikan tinggi, menyediakan solusi digital untuk mempermudah pengelolaan akademik, termasuk dalam penerapan kurikulum berbasis proyek dan pelacakan kinerja mahasiswa.
“Transformasi pendidikan tinggi memerlukan dukungan teknologi. Dengan platform seperti SEVIMA, perguruan tinggi dapat mengelola kurikulum dan tugas akhir secara efisien serta memastikan kesesuaian dengan kebutuhan global,” tegasnya.
Seminar ini mendapatkan sambutan antusias dari peserta yang terdiri dari rektor, dosen, dan tenaga pendidikan dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Diskusi yang interaktif mencerminkan besarnya perhatian terhadap arah baru pendidikan tinggi Indonesia.
Salah satu peserta seminar, Prof. Sulastri, mengungkapkan apresiasinya terhadap paparan Dr. Dandi. “Kebijakan baru ini memberikan fleksibilitas dan membuka peluang bagi kampus untuk lebih inovatif dalam mendidik mahasiswa. SEVIMA juga menjadi mitra yang sangat membantu dalam mengelola transformasi ini,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Mendorong Perguruan Tinggi untuk Siap Bertransformasi
Dr. Dandi mengakhiri seminar dengan mengajak perguruan tinggi di Indonesia untuk memanfaatkan momentum ini dalam mendorong inovasi pendidikan.
“Transformasi pendidikan tinggi adalah tanggung jawab kita bersama. Dengan memanfaatkan teknologi dan fleksibilitas yang diberikan oleh kebijakan baru ini, kita bisa menciptakan generasi yang lebih siap untuk masa depan,” tutupnya.
Seminar SEVIMA kembali menegaskan komitmennya sebagai platform teknologi pendidikan yang mendukung perguruan tinggi di Indonesia untuk terus berkembang dan beradaptasi dengan perubahan zaman.