295 Ribu Warga Jawa Barat Menumpang Nikmati Listik dari Tetangga

20 Oktober 2018 10:27 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas mengerjakan pekerjaan jaringan listrik, Sulawesi Tengah, Kamis (30/8). (Foto: ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas mengerjakan pekerjaan jaringan listrik, Sulawesi Tengah, Kamis (30/8). (Foto: ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah)
ADVERTISEMENT
PT PLN (Persero) mencatat sebanyak 295 ribu Kepala Keluarga (KK) di Jawa Barat menikmati listrik dari sambungan rumah tetangga. Saat ini total KK di Jawa Barat yang belum teraliri listrik sebesar 422 ribu.
ADVERTISEMENT
Menurut General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat, Iwan Purwana, jumlah KK yang menikmati listrik dari sambungan tetangga memiliki porsi 70 persen dari total KK di Jawa Barat yang belum menikmati listrik.
“Itu total yang belum berlistrik ada 422 ribu, tapi yang 70 persen itu nyantol ke tetangga,” ujarnya saat ditemui di Kawasan Lembang, Bandung, Sabtu (19/10).
Dia pun mengaku, PLN sebenarnya telah membujuk agar warga yang menikmati listrik tetangga itu memasang instalasi sendiri, namun mereka menolak. Warga tersebut memandang biaya instalasi listrik terlalu mahal.
Pasukan siaga PLN TJBB sedang melakukan tugasnya. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pasukan siaga PLN TJBB sedang melakukan tugasnya. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
Padahal menurut Iwan, sejak awal PLN telah memberikan promosi untuk pemasangan listrik untuk daya 450 Volt Ampere (VA) hanya sebesar Rp 500 ribu. Jika merunut harga normal, masyarakat bisa dikenakan biaya Rp 1 juta.
ADVERTISEMENT
“Kami juga beri promosi ke mereka, biaya pemasangan ini bisa dicicil sampai 12 bulan. Kami bujuk-bujuk, mereka bilang saya nyantol aja,” papar Iwan.
Dia menambahkan pada tahun ini, beberapa BUMN memberikan dana Corporate Social Responsibility (CSR) untuk pemasangan listrik gratis ke 100 ribu KK di Jawa Barat, sedang Pemprov Jawa Barat sebanyak 12 ribu KK.
“Sinergi BUMN ini jadi Pertamina nyumbang, Telkom nyumbang, bank-bank pemerintah nyumbang. Realisasinya sampai sekarang sekitar 20 ribu,” katanya.