3,3 Juta Penduduk Indonesia Miskin Ekstrem: Cari Makan dan Air Bersih Pun Sulit

23 Agustus 2023 21:33 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kemiskinan Foto: Reuters/Ezra Acayan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kemiskinan Foto: Reuters/Ezra Acayan
ADVERTISEMENT
Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) melaporkan terdapat 3,3 juta penduduk Indonesia, masuk dalam kategori miskin ekstrem. Dari jumlah tersebut, konsentrasi terbesar ada di Indonesia bagian timur.
ADVERTISEMENT
"Jumlahnya 3,3 juta di seluruh wilayah Indonesia. Tentu kita bisa melihat, persentase angka kemiskinan ekstrem yang tinggi ini di Indonesia bagian timur, sehingga perlu penanganan yang khusus," kata Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kemenko PMK, Nunung Nuryartono, Rabu (23/8).
Kemenko PMK mendefinisikan kemiskinan ekstrem sebagai suatu kondisi ketidakmampuan masyarakat, dalam memenuhi kebutuhan dasar. Kebutuhan dasar itu mencakup makanan, akses ke air bersih, sanitasi layak, kesehatan, tempat tinggal, pendidikan, dan akses informasi terhadap pendapatan dan layanan sosial.
Nunung seperti dilansir Antara, meskipun angka kemiskinan ekstrem di Pulau Jawa relatif kecil, namun karena jumlah penduduk yang tinggi maka angka absolut kemiskinan ekstrem-nya menjadi tinggi. Tadi dia tidak merinci besarannya.
Maka dari itu, sasaran program penanganan kemiskinan ekstrem Kemenko PMK tidak hanya berfokus pada provinsi yang tingkat kemiskinannya tinggi. Lebih dari itu juga menyasar wilayah yang angka absolut penduduk miskinnya juga tinggi.
Warga mengangkut air di Kampung Marlina, Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (12/1). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
"Jadi, sasaran-sasaran di wilayah dengan persentase tinggi dan secara absolut jumlah penduduknya tinggi. Kami optimistis di 2024 mendekati nol koma sekian, tetapi sudah menyentuh ke arah sana," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Secara tren data, angka kemiskinan ekstrem pada Maret 2022 mencapai 2,04 persen. Kemudian turun sekitar 0,3 persen ke angka 1,74 pada September 2022.
Pada Maret 2023 turun lagi menjadi 1,12 persen atau berkurang 0,62 persen dari September 2022. Merujuk pada data tersebut, ia optimistis angka kemiskinan akan berada di angka nol persen pada 2024.

Strategi Penanganan Kemiskinan Ekstrem

Menurutnya, ada tiga strategi besar untuk mencapai kemiskinan ekstrem nol persen.
Pertama, pengurangan beban. Menurutnya, pengurangan beban menjadi penting karena akan menjadi indikasi terhadap pengeluaran sehari-hari penduduk kategori miskin ekstrem.
"Apa saja, bantuan sosial, PKH, kartu Indonesia sehat, dan lain-lain. Itu kategori pengurangan beban, termasuk subsidi energi," tutur Nunung.
Kedua, peningkatan pendapatan. Peningkatan pendapatan ini dilakukan lintas kementerian/lembaga dan pemerintah daerah, melalui aktivitas-aktivitas yang mengkreasikan pekerjaan dan pemberdayaan.
ADVERTISEMENT
"Karena ada saudara-saudara kita yang sudah siap naik kelas. Tinggal bagaimana memastikan tidak turun lagi," katanya.
Ketiga, pengurangan kantong kemiskinan. Upaya ini dilakukan lewat perbaikan rumah tak layak huni, sanitasi yang buruk, hingga ketersediaan air bersih.
"Oleh karenanya, strategi ketiga diarahkan untuk bisa mengurangi kantong-kantong kemiskinan dengan cara meningkatkan rumah jadi layak huni, memberikan akses air bersih, sanitasi, dan lain-lain," pungkas pejabat Kemenko PMK itu.