3 Manfaat Telin Bangun Kabel Laut Manado-AS: Salah Satunya Cegah Krisis Internet

18 Juli 2022 18:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anak usaha PT Telkom Indonesia, Telin, mendapat penghargaan internasional di Berlin, Jerman. Foto: Dok. Telin
zoom-in-whitePerbesar
Anak usaha PT Telkom Indonesia, Telin, mendapat penghargaan internasional di Berlin, Jerman. Foto: Dok. Telin
ADVERTISEMENT
Anak usaha Telkom yakni PT Telkom Indonesia International atau Telin membangun jaringkan kabel laut Manado-Amerika Serikat (AS). Penggarapan Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) tersebut dilakukan melalui konsorsium Telin dengan sejumlah perusahaan global, termasuk Facebook Inc.
ADVERTISEMENT
Direktur Wholesale & International Service PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, Bogi Witjaksono, menjelaskan jalur kabel laut Manado-AS tersebut punya nilai strategis. Termasuk terkait ketahanan nasional dalam aspek teknologi dan koneksi internet ke dunia internasional.
"Ibaratnya Indonesia itu jalan tol, kalau kita cuma punya satu pintu tol ini kan riskan. Begitu ada masalah di pintu tol itu, kita enggak bisa ke mana-mana. Satu-satunya cara banyakin pintu tol, jangan cuma satu," kata Bogi yang juga Komisaris Utama Telin memberi perumpamaan.
Dalam perbincangan dengan media, Senin (18/7), dia menjelaskan traffic telekomunikasi termasuk koneksi internet Indonesia ke dunia internasional, selama ini mengandalkan jalur Batam melalui Singapura. "Jadi 97 persen itu lewat jalur barat ini. Makanya kita bangun jalur Manado ke AS sebagai alternatif, kita sebut second gateway," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Bogi, second gateway jalur SKKL Manado-AS punya tiga manfaat strategis. Pertama, untuk keamanan nasional. Yakni sebagai backup jika jalur barat dari Batam melalui Singapura bermasalah. Kedua, untuk menumbuhkan ekonomi digital, khususnya di kawasan timur Indonesia.
Pengembangan Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Bifrost, kerja sama anak usaha Telkom Indonesia, Telin, dengan Meta (Facebook) dan Keppel. Foto: Dok. Telin
Karena, Bogi menambahkan, dengan adanya jalur SKKL Manado-AS itu, kecepatan internet akan meningkat. Khususnya dari wilayah timur Indonesia. "Bisa lebih cepat 25 persen dari saat ini," ujar CEO Telin, Budi Satria Dharma Purba, menambahkan.
Ketiga, posisi Manado lebih dekat dari IKN Nusantara di Kalimantan Timur, ketimbang transmisi data dan telekomunikasi harus dikirim dulu ke Batam.
Menurut Budi Satria Dharma Purba, meski saat ini traffic lewat jalur Manado baru 3 persen, namun hingga akhir 2022 nanti ditargetkan bisa meningkat jadi 10 persen. Dia optimistis target tersebut bisa tercapai, mengingat daya tarik jalur Manado-AS.
ADVERTISEMENT
Antara lain karena lebih pendek ketimbang lewat Batam-Singapura. Selain itu juga tidak melintasi Laut China Selatan yang secara geopolitik sangat dinamis, serta tidak melintasi Selat Luzon, Filipina. Di wilayah terakhir itu sering terjadi kabel laut putus, akibat gempa dan gangguan jangkar kapal.
Saat ini di jalur Manado-AS, ada dua jaringan kabel laut. Yakni IGG SEA-US yang sudah beroperasi sejak 2017. Kedua yang terbaru yakni SKKL Bifrost yang dibangun konsorsium Telin, Facebook Inc, dan perusahaan Singapura Keppel Midgard Holdings Pte. Ltd.