4 BUMN Berkongsi Bikin Usaha Baterai Listrik, Namanya Indonesia Battery Holding

7 Desember 2020 17:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pengisian baterai mobil listrik. Foto: dok. BMW
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pengisian baterai mobil listrik. Foto: dok. BMW
ADVERTISEMENT
Empat BUMN (Badan Usaha Milik Negara) berkongsi membentuk perusahaan baterai listrik. Keempat BUMN yang akan berbisnis baterai listrik itu adalah MIND ID yang merupakan induk holding BUMN tambang, PT Aneka Tambang (Persero) Tbk, PLN, dan Pertamina.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama MIND ID, Orias Petrus Moedak, menjelaskan nama perusahaan itu adalah Indonesia Battery Holding (IBH). Menurutnya, Antam dan Pertamina, dua perusahaan yang akan jadi anggota IBH, tengah melakukan negosiasi lanjutan dengan dua investor global, yakni perusahaan baterai Korsel, LG Chem dan pabrikan China, Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL).
"Diharapkan awal tahun depan, kesepakatan dengan calon mitra di dalam value chain baterai ini, baik dari tambang sampai battery pack hingga masuk daur ulangnya itu bisa kita sepakati," kata Orias Petrus Moedak dalam rapat dengan Komisi VIII DPR, Senin (7/12).
Orias menjelaskan Antam telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) awal dengan konsorsium CBL dari China yang dipimpin oleh CATL. Di saat yang bersamaan, LG Chem juga telah melakukan penandatanganan kesepakatan melalui pemerintah untuk kerja sama serupa.
ADVERTISEMENT
Dia menambahkan, IBH yang akan dibentuk itu nantinya merupakan sub-holding BUMN industri baterai listrik. Pembentukan sub-holding itu sendiri, sudah ada surat penugasannya Menteri BUMN. Dalam pembentukan sub-holding industri baterai, Menteri BUMN telah menunjuk Komisaris Utama MIND ID sebagai pelaksana untuk persiapan masuk ke industri baterai listrik.
"Pendirian sub-holding baterai listrik saat ini belum terjadi. Dalam arti belum ada satu PT yang dibentuk. Tapi secara sendiri-sendiri sesuai penugasan yang disampaikan Menteri BUMN, Antam melanjutkan dengan CBL dan Pertamina memimpin negosiasi untuk LG Chem. Jadi ini pembagian tugas sesuai arahan Menteri BUMN supaya bisa berjalan dengan cepat rencana holding baterai ini dan juga rencana kerja sama dengan mitra-mitra asing," katanya.
Dirut induk holding BUMN tambang MIND ID, Orias Petrus Moedak. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
"Kami juga terbuka untuk mitra domestik maupun asing masuk ke dalam JV (joint venture) dan JV tersebut dapat dibentuk pada mitra dengan tiap nilai rantai atau value chain dari industri baterai yang terintegrasi sejak tambang sampai baterai," kata Dirut MIND ID itu.
ADVERTISEMENT
Ada pun dua metode untuk JV boleh diajukan secara langsung oleh BUMN atau secara langsung anak perusahaan oleh BUMN dengan IBH.
Sementara itu, Direktur Utama Antam Dana Amin mengatakan proses negosiasi dengan investor baterai listrik global terus berlangsung dan membutuhkan dukungan dari semua pihak. Harapannya, pada awal tahun depan bisa ada progres kesepakatan yang signfikan bagi pengembangan baterai kendaraan listrik itu.
Antam sendiri, lanjut Dana, akan memasok bahan baku dalam industri baterai kendaraan listrik.
"JV dengan investor baterai listrik ini memang dimulai dengan kepemilikan aset tambang nikel yang ada di Antam. Aset-aset tambang nikel yang dimiliki Antam cukup untuk kita gunakan untuk membawa Indonesia masuk ke industri baru yang kita sebut industri mobil listrik dunia," pungkas Dana.
ADVERTISEMENT