400 Jet Pribadi Bawa Pejabat ke Konferensi Iklim, Picu Polusi Karbon Dahsyat

2 November 2021 8:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pesawat-pesawat jet berderet parkir di sebuah bandara. Foto: Lindsey Wasson/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pesawat-pesawat jet berderet parkir di sebuah bandara. Foto: Lindsey Wasson/REUTERS
ADVERTISEMENT
Penyelenggaraan Konferensi Perubahan Iklim dan Lingkungan atau KTT COP26 di Glasgow, Skotlandia, dilaporkan mengundang kedatangan lebih dari 400 jet pribadi. Pesawat sebanyak itu, mengangkut para pejabat, politisi, dan pengusaha multinasional yang hadir di pertemuan untuk membahas isu lingkungan global tersebut.
ADVERTISEMENT
Media Inggris Daily Record melaporkan, kedatangan ratusan jet pribadi itu memicu polusi berupa emisi karbon sebanyak 13 ribu ton. "Jumlah itu jauh lebih dahsyat dari rata-rata emisi karbon yang dihasilkan penduduk Glasgow dalam setahun," tulis dailyrecord.co.uk, Senin (1/11).
Situs countercurrents.org yang menyuarakan kepentingan publik berbasis studi-studi akademis, menyebut KTT COP26 sebagai "peringkat kemunafikan iklim" dan "titik nadir ketidaksetaraan karbon".
Pakar artificial intelligent (AI) dan komputasi evolusioner, Dr Eli David, bahkan menyebutnya sebagai hipokrisi iklim. Dia menuliskan tagar #ClimateHipocrisy seraya mengunggah karikatur satire yang menyindir perhelatan KTT COP26.
"Lebih dari200 negara menerbangan jet-jet pribadi mereka ke Konferensi Perubahan Iklim COP26 untuk membuat kesepakatan menghentikan penggunaan mobil," tulis karikatur tersebut.
Sebagian jet-jet pembawa elite dunia peserta KTT COP26, antara lain rombongan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden yang menggunakan Air Force One dan satu pesawat lain. Bahkan tak hanya ke Glasgow, Skotlandia, Biden juga akan melakukan tur diplomasi ke berbagai negara di dunia.
ADVERTISEMENT
Ada juga pesawat kenegaraan Presiden Prancis, Cotam 001, jet VIP Angkatan Udara Kanada, Konrad Adenauer Jerman, pesawat kenegaraan Jepang, Air India One, dan Wing of Zion Israel.
Mengutip analis lingkungan dari Kelompok Kampanye Transportasi dan Lingkungan, Mat Finch, jet sekelas Air Force One menghasilkan 2 ton emisi karbon dalam setiap jam penerbangan.
Jumpa pers soal COP26 oleh Kedutaan Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste di The Langham Jakarta, Kamis (28/10). Foto: Judith Aura/kumparan
"Polusi berupa emisi karbon yang dihasilkan jet-jet raksasa itu pastinya jauh lebih besar dari perhitungan kami, karena kalkulasi yang kami gunakan dengan asumsi emisi karbon dari jet pribadi yang lebih kecil, yang digunakan oleh ratusan pemimpin bisnis," tulis countercurrents.org.
Menanggapi hal itu, Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss menyatakan kehadiran langsung para pemimpin dunia, politisi, serta para pebisnis multinasional di KTT COP26 di Glasgow, sangat penting. Dia berkilah, kehadiran mereka tak bisa terwakili oleh keikutsertaan di konferensi secara online.
ADVERTISEMENT
"Sangat penting bahwa kita memiliki orang-orang yang hadir saling bertatap muka," katanya dalam wawancara dengan BBC. Menurutnya, kehadiran secara online efektif untuk urusan tertentu, namun dalam sebuah negosiasi sangat diperlukan kehadiran fisik.
“Tetapi ketika Anda benar-benar terlibat dalam negosiasi yang genting, kehadiran sangat signifikan artinya," ujarnya.