8.000 Rumah di Aceh Utara Nikmati Gas Bumi dari Blok NSO dan NSB

17 Oktober 2019 14:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas memberikan penjelasan terkait meteran gas kepada warga di salah satu rumah warga pengguna jaringan gas bumi PGN. Foto: ANTARA FOTO/Zabur Karuru
zoom-in-whitePerbesar
Petugas memberikan penjelasan terkait meteran gas kepada warga di salah satu rumah warga pengguna jaringan gas bumi PGN. Foto: ANTARA FOTO/Zabur Karuru
ADVERTISEMENT
Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) memastikan ketersediaan jaringan gas bumi akan dapat dinikmati masyarakat untuk kebutuhan rumah tangga. Fasilitas itu dapat diakses melalui pipa distribusi gas.
ADVERTISEMENT
Pelaksana Tugas Kepala BPMA, Azhari Idris, mengatakan ketersediaan suplai gas bumi untuk kebutuhan rumah tangga di Aceh itu, mulai dari Aceh Utara, Kota Lhokseumawe hingga Aceh Tamiang. Dapat diakses dari pipa distribusi gas wilayah Aceh – Sumatera Utara.
“BPMA telah berkoordinasi dengan Pertamina Hulu Energi (PHE) Blok North Sumatera Offshore (NSO) dan North Sumatera B (NSB) untuk memastikan ketersediaan suplai gas bagi kebutuhan rumah tangga di Aceh,” katanya, Kamis (17/10).
Pengembangan jaringan gas ini, kata Azhari, juga akan menambah serapan gas rumah tangga di Aceh Utara sebesar 200 MSCFD dengan target total jaringan rumah tangga mencapai 8.000-an Sambungan Rumah (SR).
Proyek ini merupakan percepatan pelaksanaan subtitusi bahan bakar minyak dengan gas di sektor rumah tangga sesuai arahan Pemerintah Indonesia melalui Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI, Ignasius Jonan.
ADVERTISEMENT
“Sebagaimana direncanakan, proyek ini akan berjalan hingga November 2019 dan paling lambat selesai dikerjakan pada Desember 2019. Diharapkan keberadaan pembangunan jaringan gas bumi untuk rumah tangga ini dapat dinikmati masyarakat Aceh,” sebutnya.
Perwakilan Manajemen Pertamina Hulu Energi (PHE) NSB dan PHE NSO, Hadi Fauzi menyebutkan, sejak tahun 2014 proyek pengembangan fasilitas jaringan gas di Aceh telah dimulai dengan pembangunan tahap I sebanyak 4.001 SR di Kota Lhokseumawe, dan dilanjutkan pengembangannya di tahun 2018 sebanyak 2.000 SR.
Sedangkan pengembangan fasilitas jaringan gas bumi di Aceh Utara, telah dimulai sejak tahun 2015 dengan jumlah pembangunan jaringan mencapai 3.929 SR. Di tahun 2019, pengembangannya dilanjutkan sebanyak 4.557 SR di Kecamatan Dewantara.
“Dengan adanya pengembangan jaringan baru untuk Kabupaten Aceh Utara tahun 2019, maka alokasi gas untuk masyarakat Aceh Utara akan bertambah 200 MSCFD sesuai dengan Surat Menteri ESDM No. 292/12/MEM.M/2019 tentang penetapan alokasi dan harga jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga tahun 2019,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Untuk memenuhi kebutuhan penyaluran gas kepada masyarakat segmen rumah tangga baik di Lhokseumawe dan Aceh Utara, sebagai Kontraktor Kantor Kerja Sama (KKKS) untuk wilayah kerja Blok NSB dan Blok NSO di Aceh, kata Hadi, pihaknya telah berkomitmen memastikan ketersediaan gas bumi kepada masyarakat Aceh Utara dan Lhokseumawe semenjak tahun 2015.
“Rata-rata kebutuhan Kota Lhokseumawe sebesar 55 MSCFD dan kebutuhan Aceh Utara sebesar 105 MSCFD,” pungkasnya.