8,1 Juta Merchant Sudah Gunakan QRIS hingga Akhir Juli 2021, 95 Persennya UMKM

12 Agustus 2021 14:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembeli membayar dengan metode scan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di warung KE Angkringan, Ampera, Jakarta, Jumat (30/7/2021). Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Pembeli membayar dengan metode scan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di warung KE Angkringan, Ampera, Jakarta, Jumat (30/7/2021). Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia melaporkan sebanyak 8,17 juta para pedagang atau merchant telah menggunakan sistem pembayaran QR Code Indonesia Standar atau QRIS hingga akhir Juli 2021. Dari jumlah itu, 95 persennya merupakan pelaku UMKM.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan laporan BI, Kamis (12/8), usaha mikro yang sudah menggunakan QRIS sebanyak 4,97 merchant, usaha kecil 2,12 juta merchant, menengah 696 ribu, dan usaha besar 353 ribu merchant.
"Sisanya merupakan donasi atau sosial, BLU dan PSO sebesar 22.549 merchant. Sehingga total 8,17 juta," tulis laporan Bank Indonesia, Kamis (12/8).
Adapun hingga akhir tahun ini, BI menargetkan penggunaan sistem QRIS bisa mencapai target 12 juta merchant. Artinya, BI tinggal mengejar 3,9 juta merchant untuk menggunakan sistem QRIS hingga akhir tahun.
Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI, Fitria Irmi Triswati, mengatakan otoritas sistem pembayaran itu akan terus mendorong kenaikan dari sisi nominal transaksi dengan menggunakan sistem pembayaran QRIS dan perluasan merchant menggunakan QRIS.
ADVERTISEMENT
“Transaksi menggunakan QRIS terus tumbuh dari sisi nominal dan volume didorong perluasan merchant pertengahan Juli capai 8 juta merchant dari target 12 juta akhir tahun, peningkatan cukup pesat,” tuturnya.
Dari sisi pemerintah, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga juga terus mengimbau ke berbagai platform belanja online, offline, maupun konsumen untuk menggunakan QRIS. Menurutnya, hal ini sebagai bagian dari transformasi dalam mekanisme perdagangan, termasuk dalam upaya mitigasi pandemi.
“Pandemi ini memberikan pesan pada kita agar kita bertransformasi makin digitalized. Penggunaan QRIS secara optimal adalah salah satu langkah konkret dalam digitalisasi pembayaran sehingga lebih aman secara kesehatan dan lebih cepat dan praktis dari segi teknis transaksi,” kata Jerry.
Menurut dia, sosialisasi mengenai QRIS oleh para pedagang dan pengusaha akan sangat menguntungkan. Pasalnya, para pedagang dan pelaku usaha akan mengurangi kerepotan dan kerumitan pada proses transaksi tunai.
ADVERTISEMENT
“Bahkan untuk daerah perkotaan, belum semua menggunakan transaksi secara digital secara optimal. Jadi sudah menjadi tugas bersama untuk terus mendidik masyarakat,” jelasnya.
Penggunaan QRIS juga akan membuka terobosan dalam proses belanja. Jerry mengatakan, penggunaan QRIS bisa membuka alternatif baru di sektor perdagangan. Dengan pemasangan QRIS, merchant dan pelaku usaha masih bisa berjualan.
“Jadi customer pesan dan bayar langsung tanpa harus ke mal, lewat jaringan online saja. Dengan begitu dampak pandemi dalam penjualan bisa ditekan," tambahnya.