Achmad Zaky, Pendiri Bukalapak, Jadi Orang Terkaya Baru Setelah IPO BUKA

10 Agustus 2021 10:23 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Achmad Zaky. Foto: Aditya Panji/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Achmad Zaky. Foto: Aditya Panji/kumparan
ADVERTISEMENT
Pendiri Bukalapak, Achmad Zaky, langsung menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia setelah perusahaannya membuat sejarah sebagai unicorn pertama yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
ADVERTISEMENT
Saham emiten dengan kode BUKA ini melonjak 25 persen dari harga penawaran awal, Rp 850 per lembar saham pada hari pertama perusahaan tersebut melantai di bursa.
Perusahaan yang berbasis di Jakarta ini meraup dana sekitar USD 1,5 miliar atau sekitar Rp 21 triliun ( kurs Rp 14.000) pada saat Initial Public Offering (IPO), sekaligus memiliki nilai kapitalisasi Rp 7,6 miliar Rp 106,4 triliun (kurs Rp 14.000 per dolar AS).
Zaky yang resmi mengundurkan diri sebagai CEO Bukalapak pada awal tahun lalu. Namun, saat ini dirinya menjabat sebagai penasihat perusahaan dengan kekayaan bersih mencapai USD 330 juta atau sekitar Rp 4,62 triliun yang berasal dari 4,3 persen saham perusahaan tersebut.
Pria yang kini berusia 34 tahu ini adalah tokoh terkemuka dalam komunitas pengusaha di Indonesia karena keberhasilannya membangun BUKA dari awal yang sederhana menjadi pemain e-commerce terbesar ketiga dari jumlah pengunjung bulanan.
Founder Bukalapak, Achmad Zaky (kiri), dan CEO Bukalapak, Rachmat Kaimuddin (kanan). Foto: Bukalapak
Zaky pertama kali mencetuskan ide bukalapak sebagai cara untuk membantu pedagang kecil meningkatkan penjualan melalui internet. Ia bekerja sama dengan teman sekolahnya Nugroho Herucahyono dan Fajrin Rasyid pada tahun 2010 untuk membangun situs web perusahaan dengan modal sekitar USD 5.
ADVERTISEMENT
Pria lulusan ITB ini juga sempat memimpin Bukalapak ketika valuasi perusahaan mencapai USD 1 miliar atau menjadi unicorn pada tahun 2017. Pada tahun yang sama, Zaky dan timnya meluncurkan platform Mitra Bukalapak. Platform ini memungkinkan penjual menjual produk virtual dan barang kepada pelanggan dan juga menghubungkan dengan pemilik toko.
Namun, Bukalapak yang masih belum menghasilkan keuntungan ini akhirnya harus mengurangi pegawai sekitar 10 persen pada September 2019 sebagai upaya efisiensi. Pada Januari 2020, Zaky resmi mengundurkan diri dari posisinya sebagai CEO setelah 10 tahun memimpin. Ia digantikan oleh Rachmat Kaimuddin, eks direktur keuangan dan perencanaan di Bank Bukopin.
Adapun beberapa bulan setelah keluarnya Achmad Zaky, salah satu pendiri Herucahyono dan Rasyid juga meninggalkan peran masing-masing. Zaky kemudian mendirikan dana modal ventura bernama 'Init 6,' yang memberikan pendanaan pada startup.
ADVERTISEMENT