Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Kementerian BUMN berencana membentuk holding penerbangan . Adapun holding penerbangan diisi oleh beberapa perusahaan BUMN seperti PT Angkasa Pura I (Persero), PT Angkasa Pura II (Persero), PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, hingga AirNav Indonesia. Kabarnya, holding penerbangan akan berada di bawah PT Survai Udara Penas (Persero).
ADVERTISEMENT
AirNav Indonesia buka suara dan menyambut baik rencana tersebut.
"(Pastinya kan) Sudah melewati beberapa pertimbangan. Bagi kami sih enggak masalah karena kita harus liat dari gambaran beesarnya, bukan soal gengsi-gengsian," ungkap Manager Humas AirNav Indonesia, Yohanes Sirait, kepada kumparan, Kamis (18/4).
Yohanes menilai pemerintah telah memikirkan secara matang rencana holding tersebut. Ia meyakini holding bertujuan baik, yakni bisa memperkuat perusahaan ke depannya.
Dia mengatakan holding sebenarnya bukan hal yang baru. Sejumlah perusahaan juga telah dibentuk holding dan akhirnya menjadi lebih kuat dan besar.
"Misalnya semen, melihat Semen Indonesia mereka makin kuat, bisa ekspansi ke Vietnam, Thailand, dan lain-lain. Seperti juga yang lain, Inalum misalnya bisa ambil saham Freeport," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Dari catatan sejarah itu, AirNav yakin holding BUMN di bidang penerbangan akan berdampak positif.
"Kami melihat rencana itu pasti positif dampaknya, karena tujuannya bagus. Kemudian kita sudah lihat ksiah-kisah BUMN yang sudah dibuat holding," pungkasnya.