Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
PT Angkasa Pura I (Persero) (AP I) enggan berkomentar terkait adanya induk usaha (holding) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor penerbangan.
ADVERTISEMENT
Pemerintah memang berencana membentuk holding BUMN di sektor penerbangan. Adapun perusahaan yang ditunjuk menjadi induk holding BUMN penerbangan ini adalah PT Survai Udara Penas. Pembentukan holding BUMN penerbangan sendiri ditargetkan selesai pada semester I 2019.
“Kami, Angkasa Pura I belum bisa menyampaikan soal holding. Kami juga sudah koordinasi dengan Angkasa Pura II (AP II) dan sepakat untuk belum menyampaikan apapun,” kata Corporate Communication Departement Head Angkasa Pura I, Awaluddin, saat dihubungi kumparan, Selasa (16/4).
Dia menyebut, pihaknya telah membentuk tim komunikasi di bawah Kementerian BUMN. Nantinya, BUMN pengelola Bandara Ngurah Rai Bali ini akan memberi kabar lebih lanjut setelah memperoleh persetujuan Kementerian BUMN.
Sebelumnya diberitakan juga bahwa penunjukkan Penas sebagai induk holding tercantum dalam surat Menteri BUMN Rini Soemarno kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani tentang Rancangan Peraturan Pemerintah dan Kajian Pembentukan Holding BUMN Sarana dan Prasarana Perhubungan Udara Surat tertanggal 25 Maret 2019.
ADVERTISEMENT
Diketahui, anggota holding BUMN Penerbangan akan mencakup enam BUMN yang beroperasi di sektor perhubungan udara. Keenam perusahaan itu yakni, PT Angkasa Pura I (Persero), PT Angkasa Pura II (Persero), PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, PT Pelita Air (anak usaha PT Pertamina), PT Survai Udara Penas (Persero), dan PT AirNav Indonesia (Persero).