Arief Harsono, Bos Samator Produsen Oksigen Terbesar, Meninggal karena COVID-19

3 Juli 2021 10:10 WIB
·
waktu baca 1 menit
clock
Diperbarui 13 Agustus 2021 13:48 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
CEO Samator Group, Arief Harsono. Foto: Samator Group
zoom-in-whitePerbesar
CEO Samator Group, Arief Harsono. Foto: Samator Group
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemilik Samator Group, Arief Harsono tutup usia pada usia 67 tahun di Rumah Sakit Adi Husada, Surabaya, Jumat 2 Juli 2021 sekitar pukul 21.30 WIB.
ADVERTISEMENT
Samator Group merupakan salah satu perusahaan gas terbesar di Indonesia dengan klien utamanya adalah perusahaan gas industri swasta nasional, BUMN maupun asing. Arief Harsono, lahir di Toli-Toli, Sulawesi Tengah pada tanggal 18 Juli 1954.
“Indonesia telah kehilangan salah satu tokoh pengusaha Gas Terbesar di Indonesia. Ir. Arief Harsono, MM., M.Pd.B., Bos Samator Grup yang telah menghembuskan nafas terakhir pukul 21.30 WIB,Jumat 2 Juli 2021, @RS Adi Husada, Surabaya,” tulis partner kerja yang juga anak pemilik Perusahaan Cat Avian, Hermanto Tanoko melalui akun Instagramnya dikutip kumparan, Sabtu (3/7).
Hermanto menjelaskan, Arief telah mendirikan dan membesarkan Samator Group hingga menjadi perusahaan multi triliunan dengan mempekerjakan hingga lebih dari 3.000 pegawai. Semasa hidup, Arief Harsono pernah menjabat sebagai Ketua Asosiasi Gas Industri Indonesia (AGII), Ketua Apindo DPP Jawa Timur, Ketua DPP Walubi dan masih banyak jabatan lain yang pernah diemban.
CEO Samator Group, Arief Harsono (kiri). Foto: Dok. Kemenperin
Hermanto sempat menanyakan kepada Arief mengenai kondisi COVID-19 dan ketersediaan oksigen di RI pada, Minggu (25/6). Pada saat itu Arief menjawab kondisi COVID-19 di Indonesia akan semakin naik hingga pertengahan Juli.
ADVERTISEMENT
“Memang seluruh produsen oksigen kewalahan terbentur akan tabung gas dan transport. Jadi beberapa minggu ini saya banyak sibuk koordinasi kekurangan oxygen di RS Jabar, Jateng dan Jatim sehingga agak kelupaan waktu istirahat,” kata Arief.
Hermanto merasa kehilangan karena Arief telah membantu kebutuhan oksigen di Indonesia. Bahkan, Arief sempat menyumbang lima kontainer tabung gas bersama beberapa pengusaha lain ke India. Ia juga berharap supaya Arief tenang dan damai di sisi-Nya. Pengorbanan Arief Harsono di masa sulit akan selalu dia kenang.
“Berkat kegigihannya, Indonesia sudah mandiri di bidang oksigen,” jelasnya.