Australia Impor Mi Instan Indonesia untuk Makanan Narapidana

25 September 2018 19:16 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fine Food Australia 2018 (Foto: Instagram/@finefoodexpo)
zoom-in-whitePerbesar
Fine Food Australia 2018 (Foto: Instagram/@finefoodexpo)
ADVERTISEMENT
Produsen mi instan Indonesia meraih potensi transaksi dari pembeli asal Australia, yang selama ini memasok makanan tersebut untuk para narapidana. Potensi transaksi itu, bagian dari total nilai USD 1,3 juta, yang diraih sejumlah produsen makanan dan minuman (mamin) Indonesia di acara pameran Fine Food Australia 2018.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari pernyataan tertulis Kementerian Perdagangan, keikutsertaan produsen mamin Indonesia dalam pameran ini merupakan upaya Atase Perdagangan (Atdag) Canberra dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Sydney, untuk mengembangkan potensi ekspor produk Indonesia ke Australia.
“Pada acara Fine Food Australia 2018, Indonesia berhasil meraih transaksi potensial sebesar USD 1,3 juta,” kata Kepala Atdag Canberra Nurimansyah, Selasa (25/9).
Produsen makanan dan minuman Indonesia yang ikut serta dalam acara tersebut, di antaranya PT Mayora Indah Tbk melalui importir Sony Trading Pty Ltd, yang meluncurkan Bakmi Mewah goreng. Untuk mempromosikan produk itu, Mayora melakukan demo masak dan membagikan tester kepada pengunjung.
Bakmi Mewah berhasil menarik perhatian pengunjung karena merupakan produk daging olahan pertama yang diimpor Australia dalam delapan tahun terakhir.
ADVERTISEMENT
Bakmi Mewah. (Foto: Dok. Mayora)
zoom-in-whitePerbesar
Bakmi Mewah. (Foto: Dok. Mayora)
Bakmi Mewah juga mendapatkan buyer yang meminta proposal penawaran. Buyer tersebut telah menjual produk mi instan Indonesia pada pemerintah Australia melalui Departemen Kehakiman Negara Bagian Victoria.
Sebelumnya, negara bagian tersebut menjadikan mi instan Indonesia sebagai camilan untuk narapidana. Dana khusus untuk pasokan mi instan selama dua tahun tersebut dianggarkan sebesar Rp 5,3 miliar.
Selain Mayora, kegiatan ini juga diikuti PT Dua Kelinci, PT Sekar laut Tbk, PT Niki Sumber Arta, CV Zoehada Pangan Kreatif, Noval International Trading, dan PT Integral Mulia Cipta.
Sedangkan produk lainnya yang dipamerkan adalah kerupuk udang merek Schrimp Prawn Crackers Finna, bumbu masakan merek Munik, kacang-kacangan merek Dua Kelinci dan Nuts Nuts, bakpia merek Blasteran, kopi kemasan dan permen merek Kopiko, minuman air kelapa, teh biasa dan organik, serta beberapa produk makanan olahan lainnya.
Fine Food Australia 2018 (Foto: Instagram/@finefoodexpo)
zoom-in-whitePerbesar
Fine Food Australia 2018 (Foto: Instagram/@finefoodexpo)
Fine Food Australia 2018 yang telah berlangsung selama 34 tahun, merupakan pameran industri mamin olahan terbesar di Australia. Kali ini, ada lebih dari 1.000 ekshibitor yang ikut serta, berasal dari 60 negara seperti China, Amerika Serikat, Jerman, Italia, Austria, Thailand, Malaysia, Korea Selatan, Fiji, dan India.
ADVERTISEMENT
Acara kali ini mendatangkan pengunjung lebih dari 26.800 orang yang tidak hanya berasal dari Australia, tetapi juga dari negara-negara Kepulauan Pasifik, Asia, dan Eropa. Dari total pengunjung, sebanyak 66 persen merupakan pembeli potensial, pada perusahaan yang mereka wakili.