Bahlil Siapkan Aturan Eksportir Wajib Jual Batu Bara Pakai HBA

10 Februari 2025 18:30 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menjawab pertanyaan wartawan sebelum bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (4/2/2025). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menjawab pertanyaan wartawan sebelum bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (4/2/2025). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia berencana membuat aturan baru soal harga ekspor batu bara. Nantinya, eksportir batu bara wajib menggunakan Harga Batu bara Acuan (HBA) sebagai patokan saat menjualnya ke luar negeri.
ADVERTISEMENT
Selama ini, eksportir menggunakan harga batu bara dunia yang yang menurutnya cenderung murah, salah satunya merujuk ke Indonesia Coal Index (ICI). Kebijakan baru itu nantinya, kata Bahlil, akan mendorong agar industri batu bara dalam negeri bisa lebih kompetitif, lewat sebuah Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM.
"Tidak dalam waktu lama lagi, kami akan mempertimbangkan untuk membuat Keputusan Menteri agar harga HBA itulah yang dipakai untuk transaksi di pasar global," kata Bahlil dalam keterangan resmi, Senin (10/2).
Dikutip dari laman minerba.esdm.go.id, HBA pada Januari 2025 ditetapkan USD 124.01 per ton, lebih tinggi ketimbang patokan harga batu bara dunia. Misalnya, acuan Newcastle pada Januari 2025 mencapai USD 116,79 per ton. Ada margin atau perbedaan antara HBA dengan Newcastle sebesar USD 7,5 hingga USD 29 per ton.
ADVERTISEMENT
Sejumlah kapal tongkang bermuatan batu bara melintas perairan Sungai Mahakam di Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (6/11/2024). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
Bahlil berharap, seluruh eksportir batu bara nasional mengikuti kebijakan tersebut. Bagi yang melanggar, Kementerian ESDM bisa mencabut perizinan ekspornya.
"Kalau tidak mau, kita ambil izin ekspornya. Kira-kira begitu. Masak harga batu bara negara kita dibuat lebih murah ketimbang negara lain. Masak harga batu bara kita, ditentukan negara lain," katanya.
Ekspor batu bara sepanjang 2024 tembus 555 juta ton. Sedangkan total penggunaan batu bara dunia, mencapai 8-8,5 miliar ton. Namun, yang beredar di pasar global hanya 1,5 miliar ton. Artinya, masih ada defisit alias kekurangan yang cukup besar, antara 7-7,5 miliar ton.
Mencermati data ini, Bahlil ingin para eksportir itu bisa menjual dengan harga yang lebih tinggi lagi yang diatur oleh Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Jadi batu bara kita ini, betul-betul berdampak masif dan terstruktur. Misalnya kita buat pengetatan ekspor. Tapi sampai sekarang, kan belum. Kalau harga kita ditekan terus, tidak menutup kemungkinan kita berpikir lain," katanya.