Bank Muamalat Alihkan Pengelolaan Aset Kualitas Rendah ke PT PPA

15 September 2021 19:35 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penandatanganan MRA pengelolaan aset berkualitas rendah Bank Muamalat oleh PT PPA (Persero). Foto: Dok. PT PPA
zoom-in-whitePerbesar
Penandatanganan MRA pengelolaan aset berkualitas rendah Bank Muamalat oleh PT PPA (Persero). Foto: Dok. PT PPA
ADVERTISEMENT
Bank Muamalat mengalihkan pengelolaan aset dari pembiayaan berkualitas rendah ke PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) atau PT PPA. Langkah tersebut dilakukan atas dukungan Kementerian BUMN selaku pemegang saham PPA, juga dengan dukungan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).
ADVERTISEMENT
Kesepakatan alih kelola aset kualitas rendah tersebut, dituangkan dalam Master Restructuring Agreement (MRA). Dokumen MRA ditandatangani Dirut PT PPA Yadi Jaya Ruchandi, Dirut Bank Muamalat Achmad K. Permana, dan Anggota Badan Pelaksana BPKH A Iskandar Zulkarnain.
Penandatanganan MRA di Kantor Kementerian BUMN ini, dihadiri oleh Menteri BUMN Erick Thohir dan Komisaris Utama Bank Muamalat, Ilham Habibie. Erick Thohir menyatakan langkah restrukturisasi Bank Muamalat merupakan amanat dari Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
"Ini merupakan realisasi pesan beliau-beliau itu, yang menginginkan Bank Muamalat sebagai bagian dari ekosistem ekonomi syariah di Indonesia," kata Erick Thohir dalam penjelasannya, Rabu (15/9).
MRA ini mengatur dan mendokumentasikan keseluruhan tahapan maupun rangkaian transaksi, dalam rangka pengelolaan aset pembiayaan berkualitas rendah milik Bank Muamalat. Langkah ini merupakan upaya untuk melakukan penguatan permodalan Bank Muamalat.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi Bank Muamalat. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
MRA juga mengatur hubungan hukum yang menjadi dasar pelaksanaan transaksi, yang akan dilakukan secara terpisah di kemudian hari. Seperti penerbitan dan pembelian instrumen berbasis syariah (sukuk), serta perjanjian pengelolaan aset pembiayaan berkualitas rendah milik Bank Muamalat dengan tetap memperhatikan governansi pengelolaannya.
“Kami juga sangat terbuka untuk terus menjadi bagian dari Bank Muamalat, misalnya untuk sharing expertise dan benchmarking supaya Bank Syariah Indonesia yang kita miliki dan Bank Muamalat dapat berjalan seiring,” ujar Erick Thohir.
“Kami juga punya mimpi yang sedang dijajaki dan siapa tahu berjodoh, bahwa kami sedang mencari kesempatan untuk berinvestasi dalam pembangunan rumah haji di Makkah yang selama ini belum kami miliki. Selama ini, kita terus membuka pembicaraan dan mudah-mudahan kita, Kementerian BUMN dan BPKH bisa berjalan seiring, Insya Allah kerja sama ini berlanjut tidak hanya hari ini, tetapi di masa-masa yang akan datang,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pangsa pasar perbankan syariah Indonesia di tahun 2020 baru mencapai 6,51 persen, sehingga masih memiliki ruang yang luas untuk bertumbuh di masa depan. Sebagai bank syariah pertama di Indonesia, Bank Muamalat memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia.
Direktur Utama Bank Muamalat, Achmad K Permana mengatakan, sinergi antara Bank Muamalat, BPKH, dan PT PPA ini merupakan bagian dari upaya penguatan struktur permodalan Bank Muamalat dengan cara pengelolaan aset pembiayaan.
"Kami berterima kasih atas dukungan seluruh pihak, termasuk OJK selaku regulator dan Kementerian BUMN. Insya Allah, Bank Muamalat ke depan dapat bertumbuh dengan model bisnis yang lebih baik lagi sebagai salah satu lokomotif industri perbankan syariah dan memajukan pelayanan ibadah haji di Indonesia,” ujar Dirut Bank Muamalat itu.
ADVERTISEMENT