Bank of England: Akibat Pandemi, Ekonomi Masih Akan Suram hingga Awal 2022

6 November 2020 7:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Big Ben Foto: Reuters/Neil Hall
zoom-in-whitePerbesar
Big Ben Foto: Reuters/Neil Hall
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dampak suram pandemi ke ekonomi diperkirakan masih akan berlangsung lebih lama dari perkiraan semula. Bank sentral Inggris Raya, Bank of England (BoE), merevisi perkiraan semula bahwa ekonomi akan kembali seperti saat sebelum pandemi pada akhir 2021.
ADVERTISEMENT
"Ekonomi tidak akan sama, apalagi melebihi kondisi pada kuartal IV 2019 sebelum ada pandemi, sampai kuartal I 2022," tulis BoE dikutip dari Reuters, Jumat (6/11).
Pemerintah Inggris kembali memberlakukan lockdown mulai Kamis (5/11) hingga awal Desember 2020, setelah kasus positif COVID-19 di negara itu kembali melonjak. Saat lockdown berlaku, semua kegiatan ekonomi kecuali toko-toko penting dan pendidikan ditutup.
Inggris kini berhadapan dengan gelombang kedua (second wave) lonjakan kasus infeksi virus corona. Pada Jumat (30/10), terdapat 24.405 kasus dan 274 kematian akibat corona di Inggris. Dalam sepekan terakhir, muncul 200 ribu kasus baru di seluruh Inggris.
Untuk memerangi corona, Inggris sebenarnya menghindari lockdown nasional. Hal ini untuk mencegah kemerosotan ekonomi sebagai dampak dari pandemi.
ADVERTISEMENT
Trend lonjakan kasus COVID-19 terjadi tak hanya di Inggris, namun hampir di semua negara Eropa. Negara-negara lainnya di benua biru itu Prancis, Jerman, Belgia dan Yunani sedang mengalami gelombang kedua kasus COVID-19. Hal ini membuat otoritas negara masing-masing tersebut kembali memutuskan lakukan lockdown.