Berkaca ke Meningkatnya Penumpang saat Mudik, ASDP Siap Evaluasi Layanan

25 April 2025 13:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Armada perintis milik PT ASDP Indonesia Ferry (Persero). Foto: ASDP
zoom-in-whitePerbesar
Armada perintis milik PT ASDP Indonesia Ferry (Persero). Foto: ASDP
ADVERTISEMENT
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) siap mengevaluasi layanan transportasi laut yang dikelolanya usai melayani arus mudik dan balik Lebaran 2025. Direktur Utama ASDP, Heru Widodo, mengungkapkan capaian positif tahun ini akan menjadi pijakan penting untuk peningkatan layanan ke depan.
ADVERTISEMENT
“Evaluasi menyeluruh akan kami lakukan untuk memastikan angkutan Lebaran tahun berikutnya dapat berjalan lebih optimal, menjawab kebutuhan masyarakat, serta mendukung konektivitas nasional secara berkelanjutan,” kata Heru melalui keterangan tertulis, Jumat (25/4).
Sepanjang periode layanan mudik 21-31 Maret 2025 dan arus balik 2-11 April 2025, total 5,27 juta penumpang menyeberang atau meningkat 10,5 persen dibandingkan tahun lalu. Jumlah kapal meningkat 3,81 persen menjadi 245 unit, serta jumlah trip naik 4,2 persen menjadi 21.973 perjalanan. Sementara itu, volume kendaraan justru menurun 2 persen, yang menandakan keberhasilan distribusi antarmoda transportasi.
Heru menilai lancarnya arus mudik tahun ini tidak terlepas dari kerja sama para pihak terkait mulai dari Kemenhub, BUMN, TNI, Polri, Dinas Perhubungan, asosiasi perusahaan ferry, hingga operator kapal dan pengguna jasa yang tertib.
ADVERTISEMENT
"Sinergi ini memberikan hasil positif sehingga dapat tercapai mudik yang selamat, aman dan lancar,” ujar Heru.
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhy mengungkapkan tingkat kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan Angkutan Lebaran 2025 mencapai 90,9 persen, berdasarkan survei yang dilakukan bersama Litbang Kompas.
“Sebanyak 92,1 persen masyarakat juga menyatakan puas terhadap program mudik gratis,” ungkap Dudy.
Angka kecelakaan lalu lintas menurun 34,31 persen dari 7.064 kasus (2024) menjadi 4.640 kasus selama Lebaran 2025. Penerapan kebijakan work from anywhere (WFA) dinilai berhasil menyebar waktu keberangkatan, mengurangi kepadatan di titik-titik kritis.