Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM ) Bahlil Lahadalia, mengaku akan fokus dalam percepatan realisasi investasi dan menggenjot investasi dari dalam negeri.
ADVERTISEMENT
"Atas perintah bapak Presiden, harus memastikan setiap investor yang melakukan investasi ke Indonesia wajib hukumnya untuk kami kawal," ujar Bahlil di Kantor BKPM, Jakarta, Kamis (31/10).
Bahlil menuturkan, pihaknya akan menyiapkan satuan tugas (satgas) khusus. Nantinya satgas itu dibagi menjadi dua, yakni bertugas mendatangkan investor dan fokus mengeksekusi.
"Jadi dua-duanya kita jalan. Sekarang kita lihat menjadi prioritas adalah yang ada bagaimana kita eksekusi," ujarnya.
Menurut dia, dari hasil dengar pendapat, kendala investasi yang masih menjadi persoalan adalah minimnya kepastian dan jaminan bagi para investor.
Adapun fokus kerja lainnya yang akan dia lakukan adalah menggenjot investasi dari dalam negeri atau Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).
"Di tengah kondisi ekonomi global yang belum terlalu kondusif, domestik ini harus kita perkuat, salah satunya UMKM," ujarnya.
Bukan sekadar fokus mengerek nilai investasi yang tinggi, Bahlil menyebut UMKM dan investasi domestik berguna untuk menciptakan ekosistem pertumbuhan ekonomi yang lebih stabil.
ADVERTISEMENT
"Contoh pembangunan jalan tol, BUMN atau investor asing atau luar negeri yang mengerjakan tapi kasih untuk UMKM yang daerah itu, atau bagian-bagian mana yang mereka bisa kerjakan. Agar bisa terjadi multiplier efek pada pengusaha-pengusaha yang ada di tempat investasi itu dilakukan," ujar Bahlil.
Selama triwulan III tahun 2019 realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 100,7 triliun atau naik 18,9 persen (yoy). Sedangkan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 105,0 triliun atau naik 17,8 persen (yoy).