Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
BPS Catat Luas Panen Padi Naik 6,22 Hektare hingga April 2025
2 Mei 2025 12:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat luas panen padi nasional mencapai 6,22 juta hektare sepanjang hingga April 2025 atau meningkat 11,9 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Kenaikan ini turut mendorong peningkatan produksi padi menjadi 32,57 juta ton gabah kering giling (GKG) atau naik 11,17 persen secara tahunan.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, mengatakan realisasi dan potensi panen tahun ini lebih baik dari tahun lalu. Survei Kerangka Sampel Area (KSA) menunjukkan 20,65 persen lahan padi telah memasuki fase panen per Maret 2025, lebih tinggi dari 14,49 persen pada Maret 2024.
Peningkatan produksi ini berdampak langsung pada penurunan harga beras di berbagai level pasar. Harga beras di penggilingan turun 1,19 persen (mtm) dan 2,14 persen (yoy) pada April 2025. Di tingkat grosir terjadi deflasi 0,21 persen (mtm) dan 0,80 persen (yoy), sementara di eceran turun 0,05 persen (mtm) dan 1,42 persen (yoy).
ADVERTISEMENT
Pudji menjelaskan, penurunan harga tidak hanya disebabkan oleh peningkatan pasokan, tetapi juga distribusi panen yang merata. Panen terbesar terjadi di Pulau Jawa—khususnya Indramayu, Subang, Karawang, Grobogan, dan Sragen—serta wilayah seperti Sumatera Selatan, Lampung, Sulawesi Selatan, dan NTB.
Meski kondisi produksi menjanjikan, BPS mengingatkan perlunya kewaspadaan terhadap curah hujan tinggi sepanjang Mei 2025 yang bisa mengganggu budidaya dan panen padi di beberapa wilayah.
Dari sisi produksi beras, BPS memperkirakan total produksi untuk konsumsi sepanjang Januari–Juni 2025 mencapai 18,76 juta ton, naik 11,17 persen dibanding tahun lalu. Produksi Maret 2025 saja diperkirakan mencapai 5,14 juta ton, hampir 50 persen lebih tinggi dari Maret 2024.