Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2

ADVERTISEMENT
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) menggandeng PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) merilis Efek Beragun Aset- Surat Partisipasi atau EBA-SP SMF-BTN 05. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan rasio kecukupan modal atau Capital Adequate Ratio (CAR) untuk menjaga laju kredit.
ADVERTISEMENT
Pencatatan EBA-SP SMF-BTN05 tersebut merupakan hasil kerja sama sekuritisasi aset KPR senilai Rp 2 triliun. Direktur Finance, Planning & Treasury Bank BTN Nixon Napitupulu mengatakan, dengan adanya efek beragun tersebut, rasio kecukupan modal perseroan bisa meningkat sekitar 0,08 persen dari target tahun ini 18,21 persen.
“Tahun 2020, kami tetap berkomitmen mendukung Program Sejuta Rumah yang diinisiasi pemerintah, sehingga rasio kecukupan modal kami harus aman, dengan EBA-SP SMF-BTN05, kami dapat meningkatkan CAR kami sekitar 0,08 persen setelah dilakukannya transaksi sekuritisasi,“ kata Nixon di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (4/12).
Dengan rasio kecukupan modal yang membaik, Nixon melanjutkan, BTN lebih leluasa melakukan ekspansi KPR yang selama ini menjadi bisnis utamanya. Tak hanya itu, dengan prinsip true sale, di mana Bank BTN menjual putus portofolio KPR dengan kualitas baik, pendanaan yang diraup lewat aksi korporasi ini tidak perlu dikembalikan.
ADVERTISEMENT
Dengan menjadi kreditur asal, dan penyedia jasa atau servicer dalam EBA-SP SMF-BTN05, BTN juga berpotensi meraup pendapatan non bunga atau fee based income sekitar Rp 23 miliar per tahun.
Dalam EBA-SP SMF-BTN05, BTN berperan sebagai kreditur asal dan penyedia jasa/servicer, sedangkan SMF berperan sebagai penerbit, arranger dan pendukung kredit, sementara BRI sebagai wali amanat dan Bank Kustodian.
Sejak 2009, BTN telah 12 kali melakukan transaksi sekuritisasi aset. Adapun total nilai efek beragun aset yang telah terserap sebanyak Rp 11,65 triliun.
“Dari seluruh transaksi sekuritisasi BTN, baik KIK EBA maupun EBA SP, sebanyak 7 transaksi EBA telah dilunasi seluruh outstanding EBA kelas A-nya dengan nilai total sekitar Rp 3,8 triliun, sehingga makin mengukuhkan rating id.AAA atau triple A yang disematkan Pefindo,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Di tengah kondisi IHSG yang cenderung fluktuatif, EBA-SP SMF-BTN 05 yang memiliki weighted average life 9,09 tahun dan bisa dijadikan opsi investasi bagi investor. Selain itu, dengan adanya rating AAA dapat memberikan tambahan spread antara 195-197 basis poin dibandingkan dengan instrumen Surat Utang Negara (SUN) dengan tenor yang sama.
Dari hasil penawaran ke publik, EBA-SP SMF-BTN05 yang dicatatkan di bursa efek tersebut bernilai total Rp 2 triliun, dengan masing-masing dibagi dalam tiga kelas, EBA Kelas A seri A1 senilai Rp 574 miliar dan EBA kelas A2 senilai Rp 1,142 triliun yang ditawarkan melalui penawaran umum. Sementara EBA kelas M senilai Rp 24 miliar dan EBA kelas B senilai Rp 260 miliar yang ditawarkan melalui penawaran terbatas.
ADVERTISEMENT
Suku bunga Seri A1 sebesar 8,50 persen dan Seri A2 memiliki tingkat suku bunga 8,75 persen. EBA-SP seri A ini mendapatkan rating id.AAA.
“Pelaksanaan transaksi Sekuritisasi dan berinvestasi di EBA-SP berarti telah mendukung upaya dan program pemerintah dalam hal financial deepening. Sehingga di masa datang, transaksi sekuritisasi secara konsisten akan terus dilakukan,” tutup Nixon.