Bukan Cuma Oksigen, Pandemi COVID-19 Bikin Stok Peti Jenazah pun Habis

6 Juli 2021 14:46 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembuat peti jenazah mengalami lonjakan penjualan di masa pandemi COVID-19. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pembuat peti jenazah mengalami lonjakan penjualan di masa pandemi COVID-19. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Pandemi COVID-19 yang memunculkan lonjakan kasus varian Delta, membuat kebutuhan obat, oksigen, hingga peti jenazah meningkat. Barang-barang itu pun kini susah didapat, karena menipisnya stok di produsen dan penjual.
ADVERTISEMENT
Ilham Azwar, pemilik usaha peti jenazah di kawasan Pasar Kemis, Tangerang, mengaku sampai kehabisan stok peti jenazah. Hal ini menurutnya, karena kebutuhan peti jenazah meningkat hingga dua kali lipat.
“Akhir-akhir ini, bulan ini saya akui lonjakan terutama peti jenazah COVID-19. Sampai-sampai stok di gudang sampai habis. Kekurangan pada saat ini,” katanya kepada kumparan, Selasa (6/7).
Dia menjelaskan, lonjakan permintaan peti jenazah itu terjadi dalam beberapa pekan terakhir. Pada Juni lalu, Ilham menjual hingga 200 peti jenazah. Padahal sebelumnya, pesanan sekitar 80-100 peti per bulan.
Petugas membawa peti jenazah untuk dimakamkan dengan protokol COVID-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (15/6/21). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
"Itu sudah di masa pandemi. Kita jual sebulan ya paling banyak 100 peti. Tapi setelah katanya ada varian Delta ini jadi melonjak," ujarnya.
Untuk pesanan peti jenazah khusus COVID-19, selama ini datang langsung dari rumah sakit, khususnya rumah sakit pemerintah. Ilham membanderol harga untuk satu peti jenazah COVID-19 sebesar Rp 700.000.
ADVERTISEMENT
Harga peti COVID-19 memang paling murah dibanding peti mati pada umumnya yang berkisar Rp 1 jutaan. Karena bentuk dan bahan peti jenazah COVID-19 lebih sederhana, dibandingkan yang digunakan untuk upacara keagamaan tertentu.
Saat ini Ilham memiliki enam orang pegawai yang bekerja setiap hari, untuk memenuhi pesanan peti jenazah. Sementara untuk penjualan, dia buka 24 jam dan bisa dihubungi melalui telepon. “Karyawan ada enam. Kerjanya terbuka (non stop), pesanan dikirim paling banyak ke Jabodetabek,” papar Ilham.