Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Burung Elang Jadi Mainan Hobi Pangeran Arab, Harganya Bisa Rp 30 Miliar per Ekor
14 Desember 2023 12:43 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Memelihara burung elang telah menjadi hobi mewah para pangeran Arab . Di jazirah tersebut, relasi antara manusia dengan elang telah terbangun selama ribuan tahun, hingga melahirkan tradisi Falconry atau melatih burung elang.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari laman resmi Saudi Falcon Club (SFC), saat ini setidaknya ada 20 ribu ekor elang di Kerajaan Arab Saudi yang masuk ke dalam keanggotaan SFC. Untuk mendukung pelestarian burung dan budaya tersebut, Pemerintah Kerajaan pun telah menerbitkan regulasi tentang pendirian SFC sejak 20 Juli 2017.
"Klub ini bertujuan untuk melestarikan warisan sejarah dan tradisi yang terkait dengan budaya elang. Selain itu, klub ini berupaya untuk meningkatkan kesadaran, pelatihan, penelitian, dan program aksi untuk melindungi elang dan olahraga elang yang berkembang pesat," demikian dinyatakan dalam laman tersebut, dikutip Kamis (14/12).
Dalam regulasi kerajaan itu juga disebutkan, tujuan pembentukan perhimpunan ini, agar tradisi memelihara elang tetap menjadi warisan di generasi-generasi berikutnya di Kerajaan Saudi.
ADVERTISEMENT
Elang-elang tersebut biasanya dilombakan untuk diadu keterampilan berburu. Seekor elang juara, harganya bisa mencapai USD 2 juta atau lebih dari Rp 30 miliar. "Harganya bisa semahal itu, apalagi kalau dia merupakan keturunan dari indukan yang juara juga," ujar seorang pemerhati hobi Falconry.
Hobi dan tradisi ini tak hanya terbatas di Arab Saudi, namun meluas ke jazirah Arab secara keseluruhan. Lomba berburu pun bisa digelar berpindah dari satu negara ke negara Arab yang lain.
Sebuah video yang viral di media sosial, menunjukkan sebanyak 80 ekor burung elang berada dalam pesawat untuk penerbangan menuju sebuah perlombaan. "Ini adalah rekaman 80 ekor elang milik Pangeran Mohammed bin Salman, putera mahkota Kerajaan Arab Saudi, saat di dalam penerbangan pesawat," tulis akun x @eemmanuels.
ADVERTISEMENT
Akun x @historyinmemes bahkan menyebut, elang-elang milik Pangeran MBS memiliki paspor sendiri untuk masuk ke berbagai negara. Paspor tersebut berlaku untuk setiap tiga tahun.
Tradisi lomba berburu dengan elang, lazim digelar di Uni Emirat Arab, Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi, Pakistan, Maroko, dan Syuriah. Uni Emirat Arab bahkan memiliki rumah sakit khusus untuk merawat elang-elang yang sakit milik para pangeran Arab dan raja.
Tradisi yang Diakui UNESCO
Tradisi memanfaatkan elang untuk berburu, disebut telah ditetapkan sebagai 'Warisan Budaya Tak Benda' oleh Badan PBB untuk Pendidikan dan Kebudayaan atau UNESCO. Penetapan itu dilakukan sejak 2012.
Tak hanya untuk melindungi tradisi di jazirah Arab, penetapan itu juga melindungi tradisi serupa di berbagai negara lain seperti Austria, Belgia, Republik Ceko, Prancis, Hongaria, Korea Selatan, dan Mongolia.
ADVERTISEMENT
UNESCO mendefinisikan Falconry sebagai kegiatan tradisional memelihara dan melatih elang dan burung pemangsa lainnya, untuk berburu dalam keadaan alaminya. Awalnya hal ini dilakukan manusia untuk mendapatkan makanan.
Tapi kini, elang diidentikkan dengan persahabatan dan berbagi, bukan sekadar hewan yang membantu manusia mencari penghidupan. Perburuan elang terutama ditemukan di sepanjang jalur terbang dan koridor migrasi.