Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Perum Bulog menjadi Badan Usaha Milik Negara yang masih merugi padahal sudah disuntik Penyertaan Modal Negara (PMN) oleh pemerintah. Melihat kenyataan tersebut, apa tanggapan dari Dirut Perum Bulog Budi Waseso?
ADVERTISEMENT
“Ini kan soal mekanisme. Jadi berangkat karena kita tidak ada lagi rastra (beras sejahtera), jadi kita akan bawa kerugian karena beban bunga. Sebenarnya Bulog itu tidak rugi, untung. Kalau kita bicara komersial,” kata Budi Waseso di Kantor Perum Bulog, Jakarta, Selasa (3/12).
Buwas sapaan akrab Budi Waseso mengatakan selama ini pihaknya sudah berupaya agar Bulog tidak merugi. Namun, ia mengakui tidak mudah khususnya dalam mendapatkan dana dari pemerintah. Padahal, bunga bank terus berjalan.
“Ini yang bisa menjadi potensi kerugian untuk Bulog. Kalau selisih harga sudah pasti diganti oleh pemerintah, karena itu kita perlu ada kepastian regulasi dari pemerintah. Mekanisme pembayaran harus diatur kembali seperti apa,” ujar Buwas.
Buwas menyarankan agar pengadaan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) bisa menggunakan APBN. Sehingga Bulog bisa merawat, menyimpan, sampai menyalurkan beras secara maksimal sesuai arahan pemerintah.
ADVERTISEMENT
“Potensi rugi Bulog karena penugasan banyak tidak dilaksanakan Bulog, itu kenapa kita semakin terpuruk. Kalau hitung-hitungannya tidak dibebani bunga, sangat untung, besar keuntungan kita. Begitu kita punya beban CBP dengan bunga Bank komersil ya pasti rugi,” tutur Buwas.
Kerugian yang dialami Perum Bulog itu diungkapkan langsung oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani saat rapat bersama dengan Komisi XI DPR. Selain Bulog, ada 6 perusahaan BUMN yang juga merugi meski sudah disuntik PMN.