Cara Barat Jegal Pesawat C919 Buatan China, Pesaing Boeing dan Airbus

7 Oktober 2022 17:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesawat C919 Foto: REUTERS/Greg Baker
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat C919 Foto: REUTERS/Greg Baker
ADVERTISEMENT
China sukses mewujudkan proyek pesawat jet penumpang buatan mereka sendiri, C919, yang bakal jadi pesaing Boeing 737 dan Airbus A320. Ketiga jenis pesawat itu punya kapasitas yang sekelas yakni daya angkut 160 hingga 200 penumpang.
ADVERTISEMENT
Dirintis sejak 2008 silam, pesawat C919 lolos sejumlah uji terbang hingga akhirnya meraih sertifikat dari Administrasi Penerbangan Sipil China (CAAC). Capaian itu terwujud setelah Presiden Xi Jinping mendesak untuk segera mewujudkan pesawat jet penumpang buatan China, setelah belasan tahun dirintis.
"Pesawat pesanan pertama akan dikirimkan pada akhir 2022 ini," tulis kantor berita China, Xinhua, dikutip Jumat (7/10).
Mengingat potensinya akan menyaingi pesawat serupa buatan Barat yakni Boeing 737 milik Amerika Serikat (AS) dan Airbus A320 milik Eropa (Prancis), tak heran jika proyek C919 tertunda-tunda hingga selama 14 tahun.

Hambat Ekspor hingga Sertifikasi

Pesawat C919 Foto: REUTERS/Greg Baker
Meskipun ide, desain, dan konsep pesawat C919 dibuat di China, tapi pada awalnya sebagian komponen utama masih disiapkan untuk dipasok Barat. Termasuk mesin dan avionik, dari perusahaan AS seperti GE, Honeywell International , dan Safran.
ADVERTISEMENT
Hal inilah yang membuat proyek ini berlarut-larut, karena AS tak mudah memberikan izin ekspor bagi mesin dan suku cadang pesawat.
The South China Morning Post menulis, terganjal oleh embargo AS dan Barat, China akhirnya mengganti mesin dan komponen pesawat C919 dengan buatan mereka sendiri. "Makanya desain berubah total, hasilnya kayak pesawat jadul," kata Direktur Pelaksana AeroDynamic Advisory yang berbasis di AS, Richard Aboulafia.
Kini setelah pesawat C919 terwujud dan lulus uji terbang, Barat juga terkesan tak ingin menerbitkan sertifikasi bagi pesawat tersebut. "Pesawat C919 tidak memiliki validasi sertifikasi oleh regulator AS dan Eropa," tulis Reuters.
Pabrik Boeing 737 Max Foto: Reuters/Lindsey Wasson/File Photo
Badan Keselamatan Penerbangan Uni Eropa (EASA) telah bertahun-tahun memproses validasi sertifikasi pada C919 dengan Commercial Aircraft Corporation of China (Comac) sebagai pembuat pesawat. Tapi sertifikat laik terbang itu tak kunjung terbit hingga kini.
ADVERTISEMENT
"Kami tidak dapat mengomentari tanggal kapan validasi ini akan selesai," kata juru bicara EASA.
Sementara Administrasi Penerbangan Federal (FAA) AS tidak menanggapi pertanyaan Reuters tentang sertifikasi C919.
Padahal pabrikan pesawat China pembuat C919, Commercial Aircraft Corporation of China (Comac), mengeklaim telah menerima 815 pesanan dari 28 maskapai. Tapi sejauh ini, cuma China Eastern sebagai satu-satunya pembeli yang telah mendapat komitmen pengiriman unit pesawat itu.