Cegah Dipakai Taliban, AS Bekukan Seluruh Dana Bank Sentral Afghanistan

18 Agustus 2021 20:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang pejuang Taliban memegang senjata sambil berdiri di sebuah gedung di luar bandara Kabul, Kabul, Afghanistan, Senin (16/8). Foto: REUTERS TV/via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pejuang Taliban memegang senjata sambil berdiri di sebuah gedung di luar bandara Kabul, Kabul, Afghanistan, Senin (16/8). Foto: REUTERS TV/via REUTERS
ADVERTISEMENT
Pengaruh Amerika Serikat (AS) di Afghanistan ternyata belum habis, meski Taliban kini berkuasa. Dikutip dari Aljazeera, AS membekukan seluruh dana di bank sentral Afghanistan agar tak diakses Taliban.
ADVERTISEMENT
Ada sebanyak USD 9,5 miliar atau sekitar Rp 136,7 triliun dana milik bank sentral Afghanistan yang dibekukan AS. Tak hanya itu, Amerika Serikat juga menghentikan pengiriman uang tunai ke Afghanistan.
Kepala bank sentral Afghanistan atau Da Afghan Bank (DAB), Ajmal Ahmady, menyatakan pengiriman dolar akan berhenti. AS melakukan berbagai upaya, untuk memutus akses Taliban ke berbagai sumber dana.
DAB memiliki aset senilai 9,5 miliar dolar AS, sebagian besar ada di rekening Federal Reserve New York dan lembaga keuangan yang berbasis di AS.
Sejumlah anggota pasukan Taliban berjaga-jaga di sebuah pos pemeriksaan di Kabul, Afghanistan, Selasa (17/8). Foto: Stringer/REUTERS
Langkah-langkah moneter Amerika Serikat tersebut telah mempengaruhi nilai tukar mata uang Afghanistan. Nilai tukar Afghani turun 4,6 persen menjadi 86,0625 per dolar AS. Ahmady berkata, penurunan tersebut sudah terjadi selama empat hari terakhir dan tidak tertutup kemungkinan masih akan berlanjut.
ADVERTISEMENT
"Apalagi sudah tidak ada lagi pengiriman dolar AS sejak Jumat lalu yang membatasi suplai mata uang dan berujung pada kepanikan," ujarnya.
Kelompok militan Taliban menguasai kota-kota utama Afghanistan sejak Minggu (15/8). Termasuk ibu kota negara Kabul, hingga membuat Presiden Ashraf Ghani melarikan diri ke Tajikistan. Seiring jatuhnya kekuasaan pemerintahan Ashraf Ghani, dia pun menyatakan Taliban telah menang.
"Taliban sudah menang lewat penghakiman dengan pedang dan senjata," tulis Ashraf Ghani di akun sosial medianya. "Kini mereka menghadapi tes sejarah. Apakah mereka akan mempertahankan kehormatan dan nama Afghanistan, atau mereka akan memberikan prioritas ke tempat atau jaringan lain," lanjutnya.