Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Cheetos hingga Lays Cuma Pamit Sementara, Tapi Akan Balik Lagi ke Indonesia
9 Agustus 2021 10:46 WIB
·
waktu baca 1 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tapi sejak Februari 2021 lalu, kerja sama kedua perusahaan di PT Indofood Fritolay (IFL) berakhir. Saham Fritolay di IFL, diborong PT Indofood CBP Sukses Makmur senilai Rp 494 miliar. Karena merek Cheetos, Doritos, dan Lays adalah milik Fritolay, snack itu pun harus berhenti diproduksi oleh IFL.
"Selanjutnya, IFL akan menghentikan produksi, pengemasan, pemasaran, penjualan dan pendistribusian produk PepsiCo di Indonesia pada bulan Agustus 2021," kata manajemen kepada kumparan, menjelaskan konsekuensi dari pembelian saham, Kamis (18/2).
Selanjutnya selama tiga tahun sejak Agustus 2021, PepsiCo dan afiliasinya telah sepakat untuk tidak memproduksi, mengemas, menjual, memasarkan atau mendistribusikan produk makanan ringan yang bersaing dengan produk IFL di Indonesia. Makanan ringan yang bakal dihentikan produksinya di antaranya Lays, Doritos, hingga Cheetos.
Meski demikian, menurut manajemen PepsiCo, Indonesia memiliki prospek industri makanan ringan yang kuat dan pasar Indonesia akan terus menjadi bagian penting dari strategi pertumbuhan jangka panjang kami.
ADVERTISEMENT
Jadi buat Kamu penggemar berat snack tersebut, tunggu saja mereka kembali. Tapi kalau tak bisa bersabar, Cheetos hingga Lays masih bisa dibeli saat Kamu jalan-jalan ke mancanegara.
Mengutip laman resmi perusahaan, Cheetos diproduksi dan dipasarkan di 35 negara di dunia, selain Indonesia. Mulai dari Thailand, Brasil, Australia, hingga China. Sementara Lays , ada di 21 negara di dunia, meskipun di lokasi tertentu mereknya bisa berbeda. Di Israel misalnya, dinamai Tapuchips. Sementara di Serbia mereknya Chipsy dan di Columbia Margarita.
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 5 November 2024, 21:56 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini