Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Daftar Harga 5 Merek Booster Vaksin Corona, Acuan Buat yang Mau Suntik di 2022
9 November 2021 12:25 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Penelitian para pakar vaksin di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan khasiat vaksin corona menurun, seiring berjalannya waktu. Hal ini memunculkan kebutuhan vaksin corona suntikan ketiga yang disebut booster .
ADVERTISEMENT
Hasil penelitian tim ahli WHO yang tergabung dalam Strategic Advisory Group of Experts on Immunization (SAGE) itu sendiri, spesifik menyebut warga berusia 60 tahun ke atas serta mereka yang menerima vaksin Sinovac dan Sinopharm, sebagai yang membutuhkan booster.
“Data pengamatan pada suntikan Sinopharm dan Sinovac jelas menunjukkan bahwa pada kelompok usia yang lebih tua, vaksin bekerja kurang baik setelah dua dosis,” kata Sekretaris SAGE, Joachim Hombach, pada Senin (11/10), dikutip dari Reuters.
Kementerian Kesehatan sendiri masih memprioritaskan vaksinasi suntikan pertama dan kedua. Sementara program booster akan mulai dibuka di 2022, itu pun dilakukan sebagai vaksin corona berbayar.
"Semua negara yang memulai booster itu dilakukan sesudah 50 persen penduduknya disuntik dua kali. Dan kita perkirakan ini akan terjadi di bulan Desember," kata Budi Gunadi dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR, Senin (8/11).
ADVERTISEMENT
Bagi Kamu yang mulai ancang-ancang untuk melakukan vaksinasi corona ketiga atau booster , berikut perkiraan harga vaksin corona booster seperti dilansir vaccine market dashboard UNICEF:
1. Sinovac
Berdasarkan catatan kumparan, menurut keterangan PT Bio Farma pada 19 Oktober 2020, harga vaksin Sinovac di kisaran Rp 200 ribu. Sementara menurut keterangan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam rapat dengan Komisi IX DPR RI pada 8 April 2021, harga vaksin Sinovac USD 6 atau sekitar Rp 85 ribu per dosis.
ADVERTISEMENT
2. Astrazeneca
Menurut data vaccine market dashboard UNICEF, Astrazeneca digunakan di Uni Eropa, Amerika Serikat, Brasil, hingga India dengan kisaran harga USD 2,19 sampai USD 13,27 per dosis.
Di Filipina, salah satu negara tetangga Indonesia, harga vaksin Astrazeneca sebesar USD 5 atau sekitar Rp 71 ribu per dosis. Di Brasil harganya USD 3,16 per dosis atau sekitar Rp 45 ribu.
3. Sinopharm
Berdasarkan data UNICEF, vaksin Sinopharm dipakai di China, Argentina, hingga Kazakhstan. Harga termurahnya di Argentina sebesar USD 9 atau sekitar Rp 128 ribu per dosis, sedangkan yang termahal di Hongaria mencapai USD 36 atau Rp 511 ribu per dosis.
Di Indonesia, Sinopharm digunakan untuk program Vaksin Gotong Royong. Pemerintah telah mengatur tarif vaksin Sinopharm sebesar Rp 321.660 sekali dosis.
ADVERTISEMENT
Ketentuan mengenai harga dan tarif vaksinasi diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/4643/2021 tentang Penetapan Besaran Harga Pembelian Vaksin Produksi Sinopharm Melalui Penunjukan PT Bio Farma (Persero) dalam Pelaksanaan Pengadaan Vaksin Covid-19 dan Tarif Maksimal Pelayanan untuk Pelaksanaan Vaksin Gotong Royong.
Namun menurut keterangan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) pada 24 Agustus 2021, harga vaksin Sinopharm sudah turun 41 persen menjadi Rp 188 ribu per dosis.
4. Moderna
Dikutip dari data UNICEF, vaksin Moderna digunakan oleh Amerika Serikat (AS), Uni Eropa, hingga Argentina. Harganya bervariasi antara USD 10 hingga USD 37 per dosis.
Di negara asalnya sendiri yakni AS, harga vaksin Moderna USD 15 atau sekitar Rp 213 ribu per dosis. Sementara di Botswana, salah satu negara Afrika, harga vaksin Moderna mencapai USD 28,88 atau Rp 409 ribu per dosis.
ADVERTISEMENT
5. Pfizer
Data UNICEF menyebut vaksin corona Pfizer yang digunakan oleh AS hingga Afrika Selatan dibanderol antara USD 10 sampai USD 23,15 per dosis. Paling murah di Afrika Selatan yaitu USD 10 atau Rp 142 ribu per dosis, termahal di Uni Eropa USD 23,15 atau sekitar Rp 328 ribu per dosis. Di AS, harga vaksin Pfizer USD 19,5 atau Rp 277 ribu per dosis.
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 5 November 2024, 20:36 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini