Dana Nasabah di Bank Melimpah Capai Rp 6.726 Triliun, Tapi Kredit Masih Seret

6 April 2021 7:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang Petugas Teller PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. sedang menghitung uang kertas di Kantor Cabang Harmoni, Jakarta, Senin (18/5). Foto: Dok. BTN
zoom-in-whitePerbesar
Seorang Petugas Teller PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. sedang menghitung uang kertas di Kantor Cabang Harmoni, Jakarta, Senin (18/5). Foto: Dok. BTN
ADVERTISEMENT
Dana nasabah di bank masih terus naik hingga mencapai Rp 6.726 triliun pada Februari 2021. Di tengah kenaikan dana simpanan masyarakat di bank itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, pertumbuhan penyaluran kredit justru kembali turun dibandingkan Januari 2021.
ADVERTISEMENT
Data Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengungkapkan data distribusi simpanan masyarakat per Februari 2021, mencapai Rp 6.726 triliun. Angka tersebut naik sebesar 9,7 persen secara tahunan (Year on Year/YoY) dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Sedangkan secara bulanan (Month on Month), juga masih tumbuh 1,3 persen dibandingkan Januari 2021.
Data simpanan masyarakat tersebut dihimpun dari 107 Bank Umum, yang terdiri dari 95 Bank Umum Konvensional dan 12 Bank Umum Syariah.
Sementara itu, jumlah rekening simpanan pada bulan Februari 2021 tercatat sebanyak 351.599.277 rekening, naik sebesar 15,5 persen (YoY) dibandingkan Februari tahun lalu, namun turun 0,3 persen (MoM) dibandingkan Januari 2021.
Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa, mengungkapkan fakta lain terkait simpanan dana masyarakat di perbankan. Dalam data tersebut, giro terus bertumbuh secara tahunan, sementara dana deposito menurun.
Ilustrasi Lembaga Penjamin Simpanan. Foto: ANTARA FOTO/Audy Alwi
"Ini mengindikasikan ekonomi sedang bergerak ke arah yang lebih cepat. Pertumbuhan giro yang tinggi, yang disertai oleh penurunan deposito, memberi indikasi bahwa para nasabah pelaku ekonomi mulai siap-siap melakukan ekspansi dengan menambah dana yang siap pakai lebih banyak,” kata Purbaya melalui keterangan tertulis, Selasa (6/4).
ADVERTISEMENT
Dia menambahkan, jenis simpanan yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah giro sebesar 19,8 persen (yoy), sementara sertifikat deposito adalah jenis simpanan yang mengalami penurunan paling tinggi yaitu sebesar -77,4 persen (yoy).
Meski demikian, data OJK menunjukkan pertumbuhan penyaluran kredit masih seret. Bahkan pada Februari 2021OJK mencatat pertumbuhan kredit perbankan masih terkontraksi atau minus 2,15 persen (yoy). Angka tersebut tercatat lebih dalam jika dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya yang minus 1,92 persen (yoy).
Meski demikian, OJK menilai kebijakan pemulihan ekonomi sudah di jalur yang benar, karena jika dilihat secara bulanan penyaluran kredit bank mulai tumbuh.
“Jadi berbagai orkestrasi kebijakan sudah menunjukkan hasilnya sehingga nanti kita harapkan kuartal II sudah mulai kelihatan (positif) untuk pertumbuhan kredit,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Heru Kristiyana, dalam diskusi Pertemuan Stakeholders Untuk Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional, Kamis (1/4).
ADVERTISEMENT