Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Miris benar nasib peternak ayam petelur saat ini, karena terhimpit di antara harga jual telur yang anjlok, sementara harga pakan melambung. Hal itu antara lain diungkapkan sejumlah peternak ayam petelur di Kabupaten Magetan, Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
Salah satu peternak ayam petelur di sentra penghasil telur ayam ras, Desa Sukowinangun, Kecamatan Magetan, Kabupaten Magetan, Fery, mengatakan harga pakan ayam naik dari kisaran Rp 300.000 per sak (50 kg) menjadi Rp 400.000 per sak.
"Peternak sangat merugi dengan harga pakan yang mencapai Rp 400.000 per sak tersebut. Apalagi saat ini harga telur ayam di tingkat petani dan pasaran terus menurun," ujar Fery di Magetan, Rabu (28/1).
Saat ini, harga telur ayam dari kandang di tingkat petani hanya Rp 17.200 per kilogram. Sedangkan harga telur ayam di pasaran di kisaran Rp 19.000 hingga Rp 20.000 per kilogram. Harga itu turun dari sebelumnya Rp 22.000 per kilogram.
"Harga telur ayam di pasaran yang terus turun dan operasional pakan yang naik membuat peternak ayam petelur semakin merugi," ujarnya seperti dilansir Antara.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, peternak akan mendapatkan keuntungan jika harga telur di tingkat petani mencapai Rp 20.000 per kilogram.
Sebelumnya aksi demonstratif peternak yang marah dan membuang telur ayam, videonya viral di media sosial. Peternak dibantu beberapa pria melempar tumpukan telur ayam ke lahan kosong. Peristiwa itu terjadi di Magetan baru-baru ini.
"Mau jadi apa peternak. Harga pakan terus naik, sedangkan harga telur terus turun. Selalu ditawar murah. Daripada ditawar murah, saya buang sekalian," kata peternak yang mengaku bernama Suparni alias Pitut dalam video tersebut, Senin (25/1).
ADVERTISEMENT
Seperti diketahui, telur ayam merupakan salah satu komoditas unggulan di Kabupaten Magetan. Total populasinya mencapai sekitar 2 juta ekor, tersebar di sentra ayam petelur di Kecamatan Sidorejo, Plaosan, Magetan, dan Takeran.