Di Tengah Kondisi Sulit, Laba AXA Mandiri Bisa Sentuh Rp 1 Triliun

12 November 2019 18:19 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
President Director dan CEO AXA Mandiri Financial Services (AXA Mandiri), Handojo G. Kusuma. Foto: Wendiyanto/ kumparan
zoom-in-whitePerbesar
President Director dan CEO AXA Mandiri Financial Services (AXA Mandiri), Handojo G. Kusuma. Foto: Wendiyanto/ kumparan
ADVERTISEMENT
Di tengah penurunan kinerja industri asuransi jiwa, PT AXA Mandiri Financial Services (AXA Mandiri) hingga kuartal III 2019 masih mencatatkan kinerja positif. Padahal data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan, pada periode yang sama pendapatan premi industri asuransi jiwa turun 3,08 persen secara yoy.
ADVERTISEMENT
President Director dan CEO AXA Mandiri, Handojo G. Kusuma, menyatakan pendapatan premi hingga kuartal III 2019 mencapai Rp 6,9 triliun atau tumbuh 6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. “Bahkan kalau laba bersih, kita tumbuh 10 persen,” katanya dalam perbincangan dengan media terbatas di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta, Selasa (12/11).
Tapi Handojo enggan mengungkapkan besarannya. Mengacu laporan keuangan perusahaan, pada 2018 lalu AXA Mandiri meraup laba bersih Rp 940 miliar. Sehingga dengan pertumbuhan 10 persen, labanya di akhir tahun ini bisa menyentuh Rp 1 triliun.
Sementara perolehan premi industri asuransi jiwa secara nasional pada Januari-September 2019, sebesar Rp 136,78 triliun. Angka itu turun dari periode sama tahun lalu yang mencapai Rp 141,14 triliun.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi AXA Mandiri. Foto: Facebook/AXA Mandiri
Handojo juga meyakini, pada 2020 kinerja perusahaannya masih akan terus tumbuh lebih besar. Menurutnya, AXA Mandiri dalam dua tahun terakhir melakukan konsolidasi. Perusahaan siap melakukan transformasi mengikuti induk usahanya yakni Bank Mandiri.
Sementara itu Presiden Komisaris AXA Mandiri, Agus Haryoto Widodo, memaparkan strategi usaha yang akan dijalankan di 2020. Yakni memperkuat produk-produk proteksi, mengembangkan layanan digital, serta mengembangkan produk-produk asuransi untuk segmen yang berbeda-beda.
Kenapa perlu transformasi? Nasabah yang datang ke bank itu makin turun. Mereka memanfaatkan layanan elektronik, mobile, gadget, atm. Padahal bisnis bancassurance pemasarannya ada di cabang bank, memanfaatkan nasabah yang datang. Makanya kita antisipasi dengan layanan digital juga,” ujarnya.
(Ki-ka) Director of Compliance AXA Mandiri, Rudi Kamdani, Presdir dan CEO AXA Mandiri, Handojo G. Kusuma, Komisaris Utama AXA Mandiri, Agus Heryanto Widodo. Foto: Wendiyanto/ kumparan
Selain itu, AXA Mandiri juga mengembangkan produk-produk asuransi mengikuti siklus hidup nasabah. Yakni dengan memetakan kebutuhan nasabah mulai dari milenial, dewasa, sampai yang sudah mapan dengan kemampuan finansial yang kuat.
ADVERTISEMENT
“Kalau milenial kebutuhannya apa? Jalan-jalan kan? Kita tawarkan asuransi perjalan. Setelah dewasa butuh pembiayaan rumah, kendaraan. Nah itu kita siapkan produk asuransinya juga. Sampai yang level high flyer, itu asuransi kesehatan yang bisa untuk berobat ke luar negeri,” kata Presiden Komisaris AXA Mandiri itu.