Diduga Picu Kanker, Johnson & Johnson Setop Produksi Bedak Bayi di AS dan Kanada

25 Mei 2020 8:49 WIB
comment
13
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bedak bayi Foto: Dok. Thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Bedak bayi Foto: Dok. Thinkstock
ADVERTISEMENT
Johnson & Johnson dilaporkan menghentikan produksi bedak bayi berbahan baku talc/ talek di Amerika Serikat (AS) dan Kanada. Penghentian itu dilakukan di tengah tuntutan hukum yang dipicu dugaan bedak berbahan talc itu memicu kanker.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari CNBC, perusahaan menyatakan keputusan penghentian produksi itu dilakukan akibat menurunnya penjualan. Pada sisi lain, Johnson & Johnson berkeras produknya aman bagi kesehatan.
Gugatan hukum terhadap perusahaan farmasi yang berbasis di New Jersey, AS, itu sendiri sudah berlangsung bertahun-tahun. Menanggapi penurunan angka penjualan, Johnson & Johnson menyebut hal itu akibat kesalahan informasi (misinformasi) yang diterima masyarakat.
"Permintaan untuk bedak Johnson Johnson yang berbasis talc di Amerika Utara telah menurun karena sebagian besar perubahan dalam kebiasaan konsumen dan dipicu oleh informasi yang salah seputar keamanan produk dan rentetan iklan litigasi yang konstan," kata rilis perusahaan yang dikutip CNBC.
Kekhawatiran kesehatan tentang bedak talc telah mendorong ribuan tuntutan hukum di Amerika Serikat oleh perempuan yang mengklaim bahwa asbes dalam talc menyebabkan mereka mengidap kanker. Talc adalah mineral yang struktur kimianya mirip dengan asbes, yang diketahui menyebabkan kanker.
Ilustrasi bedak bayi merek Johnson & Johnson. Foto: Getty Images/James Sullivan
Tapi sebuah penelitian yang dipimpin pemerintah AS tidak menemukan bukti kuat yang menghubungkan bedak bayi dengan kanker ovarium. Studi lain yang menyelidiki kemungkinan hubungan antara bedak dan kanker memiliki hasil yang bertentangan, meskipun sebagian besar tidak menemukan hubungan.
ADVERTISEMENT
Johnson & Johnson menegaskan bahwa semua vonis terkait tuntutan hukum yang membuat klaim talc sebagai penyebab kanker, telah dibatalkan dalam pengadilan banding.
Karena itu, bedak berbasis talc masih akan dijual bersama produk berbasis tepung jagung, untuk pasar global. Berbeda dengan di AS dan Kanada, di pasar global permintaannya masih tumbuh lebih tinggi.
Lagi pula menurut Johnson & Johnson, bedak bayi hanya menyumbang sekitar 0,5 persen dari total bisnis kesehatan konsumen AS.
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.
*****
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.