Dikunjungi Menteri ESDM, Vale Indonesia Tuai Pujian

15 Agustus 2022 14:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aktivitas tambang nikel di PT Vale Indonesia di kawasan Harapan East, Blok Sorowako. Foto: Angga Sukmawijaya/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Aktivitas tambang nikel di PT Vale Indonesia di kawasan Harapan East, Blok Sorowako. Foto: Angga Sukmawijaya/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri ESDM, Arifin Tasrif, mengunjungi lokasi pertambangan nikel PT Vale Indonesia di Sorowako, Sulawesi Tenggara. Dalam kunjungan itu, Arifin Tasrif memberikan pujian atas cara Vale Indonesia mengelola tambang nikel.
ADVERTISEMENT
"Kami berikan penghargaan kepada manajemen PT Vale Indonesia yang telah terus berupaya mengoptimalkan pengolahan sumber daya kita, khususnya nikel, sehingga bisa menjadi salah satu leading (dalam pertambangan nikel)," kata Arifin Tasrif, seperti dikutip Senin (15/8).
Rangkaian kunjungan kerja Menteri ESDM yang berlangsung akhir pekan lalu, dimulai dengan melakukan peninjauan ke pabrik pengolahan hingga area tambang dan reklamasi.
Menteri ESDM, Arifin Tasrif (Kedua dari kiri), saat meninjau pertambangan nikel PT Vale Indonesia Tbk di Sorowako, Sulawesi tenggara, Sabtu (13/8). Foto: Dok. Kementerian ESDM
Lebih lanjut, Menteri Arifin meminta Vale meningkatkan produksi olahan dari turunan nikel melalui hilirisasi agar bisa memberikan nilai tambah yang lebih optimal serta meningkatkan investasi dan juga membuka lapangan pekerjaan yang masif bagi penduduk sekitar.
"Tadi, kami sudah bicarakan dengan manajemen, bagaimana ke depannya Indonesia juga bisa memiliki industri untuk memproduksi nikel powder. Nikel powder ini tidak banyak di dunia. Kita punya nikelnya, kenapa tidak sekaligus kita bikin dari core sampai purified nikel," ujar Menteri ESDM kepada jajaran Vale Indonesia.
ADVERTISEMENT
Vale Indonesia saat ini sudah memiliki satu fasilitas pengolahan dan pemurnian nikel di Sorowako dengan kapasitas 70.000 ton nikel matte.
Selain proyek eksisting tersebut, Vale merencanakan pembangunan tiga smelter baru. Pertama, fasilitas pengolahan nikel reduction kiln-electric furnace (RKEF) dengan perkiraan produksi sebesar 73.000 ton dalam bentuk FeNi (feronikel) di Morowali, Sulawesi Tengah.
Pabrik pengolahan Nikel milik PT Vale Indonesia (INCO) di Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Foto: Angga Sukmawijaya/kumparan
Kedua, proyek pembangunan pabrik High Pressure Acid Leaching (HPAL) Pomalaa yang berlokasi di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, dengan potensi kapasitas produksi mencapai 120.000 ton.
Proyek pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian komoditas nikel terintegrasi dengan penambangan di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara tersebut telah ditetapkan sebagai proyek strategis nasional (PSN).
Terakhir, rencana pembangunan pabrik HPAL Vale Indonesia, yang merupakan proyek ekspansi smelter Sorowako, dengan target kapasitas produksi sekitar 60 kiloton nikel.
ADVERTISEMENT