Dirut Garuda Ingatkan Kebangkrutan Maskapai Penerbangan, Ternyata Sudah Terjadi

7 Juli 2020 16:33 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Berbagai maskapai dunia memarkir pesawatnya karena berhenti beroperasi akibat pandemi virus corona. Foto: Getty Images/David Ryder
zoom-in-whitePerbesar
Berbagai maskapai dunia memarkir pesawatnya karena berhenti beroperasi akibat pandemi virus corona. Foto: Getty Images/David Ryder
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, mengungkapkan buruknya kondisi maskapai penerbangan terkena dampak pandemi virus corona. Dia mencontohkan, okupansi atau tingkat keterisian penumpang tak sampai 10 persen dari kapasitas pesawat.
ADVERTISEMENT
Keadaan itu, lanjut Irfan, membuat banyak maskapai berada di ambang kebangkrutan.
"Bapak Ibu mengetahui juga banyak maskapai yang menyatakan kebangkrutan. Jadi enggak usah terlalu kaget dalam waktu dekat kalau ada maskapai di Indonesia yang tidak tahan lagi," ujar Dirut Garuda Indonesia dalam rapat di DPR, Selasa (7/7).
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra. Foto: Resya Firmansyah/kumparan

Maskapai Penerbangan Dunia Bangkrut

Tak hanya di Indonesia, ancaman kebangkrutan bahkan sudah terjadi di maskapai penerbangan internasional. Bahkan konsultan industri penerbangan CAPA mengungkapkan, hal itu tak terhindarkan meski di Amerika Serikat (AS) misalnya, Presiden Donald Trump telah menyediakan dana talangan hingga USD 58 miliar atau setara Rp 838,3 triliun.
Salah satu maskapai penerbangan di Asia yang jadi korban pandemi virus corona adalah Thai Airways. Maskapai milik Pemerintah Thailand itu telah mengajukan kebangkrutan ke pengadilan setempat. Dikutip dari Reuters, Pemerintah Thailand telah setuju mengucurkan dana restrukturisasi untuk menghindarkan penutupan maskapai nasional itu.
ADVERTISEMENT
Bahkan sebelum ada pandemi virus corona, maskapai itu terus membukukan kerugian sejak 2012, kecuali pada 2016. Tahun lalu, Thai Airways rugi USD 377,3 juta, akibat tingginya biaya operasional dan persaingan sengit dengan maskapai murah.
Pesawat Thai Airways mendarat di bandara Foto: Shutterstock

Maskapai Penerbangan Terbesar Bangkrut

Tak hanya di Asia, tiga maskapai penerbangan di Amerika Latin juga sudah mengajukan kebangkrutan ke Pengadilan. Ketiga maskapai penerbangan itu adalah LATAM Airlines Group, Avianca Holdings, dan Grupo Aeroméxico.
Sementara maskapai penerbangan papan atas di kawasan Timur Tengah, seperti Emirates dan Etihad pun, tak luput dari dampak pandemi virus corona. Meski tak sampai bangkrut, maskapai penerbangan yang banyak disubsidi negara itu sempat menghentikan operasi akibat sepinya penumpang.