Dosen Senior UI dengan Luhut: Kita Berdebat Keras Seperti Biasanya Orang Batak

11 Juni 2020 21:37 WIB
Menko Marves, Luhut Pandjaitan, menerima kedatangan dosen FEB UI, Djamester Simarmata.  Foto: Instagram/@luhut.pandjaitan
zoom-in-whitePerbesar
Menko Marves, Luhut Pandjaitan, menerima kedatangan dosen FEB UI, Djamester Simarmata. Foto: Instagram/@luhut.pandjaitan
ADVERTISEMENT
Mewujudkan tantangannya untuk bertemu dengan para pengkritik utang, Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bertemu dengan dosen senior Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia, Djamester Simarmata. Djamester adalah salah seorang yang menjawab tantangan Luhut.
ADVERTISEMENT
Pertemuan mereka berlangsung di kantor Kemenko Maritim dan Investasi, Kamis (11/6). Dari foto yang diunggah di akun instagram Luhut Pandjaitan, ada sejumlah pejabat Kemenko Maritim dan Investasi yang mendampingi Luhut. Termasuk Deputi Bidang Kedaulatan Maritim dan energi, Purbaya Yudhi Sadewa.
Djamester menuturkan, meskipun tidak berlangsung secara terbuka, namun suasana diskusi berlangsung keras dan penuh perdebatan.
"Kita berdebat dalam pertemuan itu. Suara keras lho, seperti biasanya orang Batak. Tapi kami tahu batas diskusi, mana masalah pribadi," kata Djamester menjawab kumparan melalui pesan singkat, Kamis (11/6).
Dia menambahkan, sikap dan kritiknya soal kebijakan utang negara juga sudah banyak disampaikan ke Menteri Keuangan Sri Mulyani. Tapi selama ini tak mendapat respons dari sesama koleganya di Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia itu.
Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim (tengah) didampingi Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Keuangan Sri Mulyani mengadakan pertemuan terkait penanganan sampah di Hutan Mangrove ByPass Ngurah Rai Denpasar. Foto: Cisilia Agustina Siahaan/kumapran
"Kritik tweet tentang isu itu (utang pemerintah) telah saya berikan banyak ke SMI (Sri Mulyani Indrawati). Tapi (dia) enggak pernah buka pintu," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Dia pun mengapresiasi keterbukaan Luhut dalam menerima kritik dan masukan soal utang. Djamester mengaku keinginannya menyampaikan sikap, pandangan, serta kritik soal utang ke Pemerintah sudah tercapai dari pertemuannya dengan Luhut.
"Saya kira secara materil sudah tercapai walau tidak dengan cara demonstratif. Saat ini banyak keributan yang tidak menentu dan saya tidak mau nambah lagi," imbuh dosen senior Universitas Indonesia itu.