news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Ekspor Produk Minyak Sawit Cetak Rekor, Capai Rp 44 T di Mei 2021

27 Juli 2021 17:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja membongkar buah kelapa sawit di unit pemrosesan minyak kelapa sawit milik negara. Foto: REUTERS / Tarmizy Harva
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja membongkar buah kelapa sawit di unit pemrosesan minyak kelapa sawit milik negara. Foto: REUTERS / Tarmizy Harva
ADVERTISEMENT
Ekspor produk minyak sawit menunjukkan kenaikan signifikan. Per Mei 2021, nilai ekspor produk minyak sawit mencapai USD 3,06 miliar atau sekitar Rp 44 triliun (kurs Rp 14.400 per dolar AS).
ADVERTISEMENT
Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Mukti Sardjono mengatakan, nilai tersebut mencetak rekor ekspor sawit bulanan tertinggi sepanjang sejarah Indonesia. Pencapaian itu juga didukung oleh harga rata-rata bulan Mei yang sangat tinggi yaitu USD 1.241 per ton cif Roterdam, yang merupakan harga rata-rata bulanan tertinggi dalam 10 tahun terakhir.
“Nilai ekspor sawit tersebut mencapai 18,5 persen dari total nilai ekspor nasional bulan Mei yang besarnya USD 16,60 miliar dan menghasilkan neraca perdagangan bulanan lebih USD 2,37 miliar,” ujar Mukti dalam keterangannya, Selasa (27/7).
Dia menjelaskan, kenaikan nilai ekspor juga didukung kenaikan volume ekspor sebesar 12 persen dari bulan sebelumnya atau mencapai 2,952 juta ton. Kenaikan ekspor terbesar terjadi pada produk olahan CPO sebesar 22,9 persen menjadi 2.318 ribu ton.
ADVERTISEMENT
Sementara olahan minyak inti sawit/palm kernel oil (PKO) naik 34,8 persen menjadi 119 ribu ton. Sedangkan ekspor CPO dan crude PKO keduanya turun 119 ribu ton atau 40 persen.
Pekerja memuat tandan buah segar (TBS) kelapa sawit. Foto: ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan
GAPKI mencatat, kenaikan ekspor tertinggi terjadi untuk tujuan Pakistan yaitu naik 138 ribu ton menjadi 265,5 ribu ton, Afrika (selain Mesir) naik 103,6 ribu ton menjadi 243,2 ribu ton, Timur Tengah (selain Mesir) naik 75,1 ribu ton menjadi 154,72 ribu ton.
Sedangkan ekspor ke Mesir turun 15,8 ribu ton menjadi 77,0 ribu ton. Penurunan terbesar terjadi untuk tujuan China sebesar 157,6 ribu ton menjadi 467,3 ribu ton dan ke India sebesar 83,7 ribu ton menjadi 213,9 ribu ton.
Konsumsi dalam negeri juga mengalami kenaikan sebesar 55 ribu ton menjadi 1,645 juta ton atau 3,5 persen. “Konsumsi untuk keperluan pangan mencapai 842 ribu ton naik 2,8 persen, oleokimia 176 ribu ton naik 8,6 persen dan untuk biodiesel 627 ribu ton atau turun 0,32 persen dari bulan sebelumnya,” jelas Mukti.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut Mukti menyebutkan, produksi sawit bulan Mei sebesar 4.354 ribu ton terdiri CPO sebesar 3.966 ribu ton dan PKO 388 ribu ton. Sehingga total kenaikan produksi CPO dan PKO adalah 257 ribu ton atau naik 6 persen dibandingkan produksi April sebesar 4.097 ribu ton.
Menurut Mukti, kenaikan produksi tersebut lebih rendah dari kenaikan ekspor dan konsumsi sebesar 353 ribu ton, sehingga stok bulan Mei turun menjadi 2,884 ribu ton.
"Rendahnya stok minyak sawit dan juga beberapa minyak nabati utama lainnya menjadi salah satu penyebab tingginya harga minyak nabati," jelasnya.