Energi Baru Terbarukan: Potensi, Manfaat, dan Kendala Pengembangannya

3 September 2024 13:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PLTA Balambano milik PT Vale Indonesia di Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Foto: PT Vale Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
PLTA Balambano milik PT Vale Indonesia di Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Foto: PT Vale Indonesia
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Energi baru terbarukan (EBT) adalah jenis sumber daya energi primer yang tidak habis dipakai meski digunakan dalam jangka panjang. Artinya, energi ini dapat diperbaharui lagi, baik secara alamiah maupun dengan bantuan teknologi (regenerasi).
ADVERTISEMENT
Energi baru terbarukan juga dikenal dengan istilah renewable energy. Sumber energi ini dapat dijadikan sebagai energi alternatif pengganti energi fosil seperti minyak bumi, batu bara, gas bumi, dan lain-lain.
Di Indonesia, pemanfaatan energi baru terbarukan mulai dioptimalkan secara berkala. Bahkan, persentasenya dalam bauran energi nasional terus meningkat seiring waktu, tercatat mencapai 13,09 persen di tahun 2023.
Sejumlah ahli mengatakan bahwa energi baru terbarukan menghadirkan banyak manfaat dan kelebihan. Apa saja? Simak ulasan lengkapnya dalam artikel berikut ini.

Manfaat Energi Baru Terbarukan

Petugas membersihkan panel Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) on grid Selong kapasitas 7 MWp yang dioperasikan Vena Energy di Kelurahan Geres, Kecamatan Labuhan Haji, Selong, Lombok Timur, NTB, Senin (15/7/2024). Foto: Ahmad Subaidi/ANTARA FOTO
Pada dasarnya, energi baru terbarukan yang tersedia sangat melimpah, seperti bumi, air, matahari, dan udara. Sumber energi ini dapat dimanfaatkan dengan bebas dalam jumlah yang relatif besar untuk menghasilkan energi siap pakai seperti listrik.
ADVERTISEMENT
Banyak keuntungan yang didapat dengan memanfaatkan energi baru terbarukan. Dirangkum dari buku Merancang Energi Masa Depan dengan Biodiesel karya Eka Kurniasih (2020), berikut penjelasan selengkapnya:

1. Ramah lingkungan

Energi baru terbarukan tergolong ramah lingkungan karena tenaganya dihasilkan langsung dari proses alam. Energi ini juga tidak menyebabkan polusi dan mampu mengurangi pencemaran udara, yang akan berdampak pada penurunan pemanasan global yang membuat tingkat kesehatan masyarakat lebih terjaga.

2. Membuka peluang kerja

Dalam proses pengelolaan energi baru terbarukan, pemerintah atau pihak swasta akan membutuhkan SDM dan main power sebagai pekerjanya. Jika penggunaannya semakin meningkat, maka angka pengangguran di Indonesia juga bisa berkurang.

3. Mengurangi penggunaan bahan bakar fosil

Seperti disebutkan sebelumnya, energi baru terbarukan bisa menjadi alternatif pengganti bahan bakar fosil. Jadi, apabila suplai energi listrik dan minyak bumi semakin menipis, pemerintah bisa memanfaatkan energi dari alam. Bonusnya, pemerintah juga bisa mengurangi emisi karbon penyebab efek rumah kaca.
ADVERTISEMENT

4. Tersedia dalam jumlah banyak

Ketersediaan sumber energi baru terbarukan sangat melimpah dan akan terus ada sepanjang waktu. Jadi, generasi selanjutnya pun dapat merasakan dampak dari penggunaan energi tersebut. Karena berasal dari alam, risiko kelangkaan sumber energi pun dapat dihindari.

Kendala Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan

Panel surya juga menjadi sumber energi listrik alternatif di Pulau Laut, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau. Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
Kendati banyak manfaat yang bisa didapat, ada sejumlah kendala yang kerap dihadapi ketika melakukan pengembangan energi baru terbarukan. Dikutip dari Energi Baru dan Terbarukan (EBT) sebagai Teknologi Alternatif di Masa Depan dalam Mendukung Pertahanan Negara susunan Ditekindhan Ditjen Pothan Kemhan (2024), berikut uraiannya:
ADVERTISEMENT
Ragam konten berkualitas dan inklusif tentang inisiatif individu, komunitas, dan pemangku kepentingan untuk mendorong terciptanya bumi berkelanjutan hanya di kumparan.com/greeninitiative