Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Erick Thohir Sodorkan Resep Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi
8 Februari 2022 7:56 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Menteri BUMN Erick Thohir menyodorkan resep untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional. Seperti diketahui, pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2021 sebesar 3,69 persen, di bawah target APBN sebesar 4 persen.
ADVERTISEMENT
Menurut Erick Thohir, jika ingin perekonomian terus tumbuh secara berkelanjutan, Indonesia harus mencetak pengusaha -pengusaha baru. "Kalau kita ingin tumbuh secara ekonomi, kita juga memerlukan pengusaha-pengusaha baru," ujar Erick Thohir dalam diskusi daring di Jakarta, Senin (7/2).
Menurut Menteri BUMN itu, persentase jumlah pengusaha di negara maju mencapai 10-14 persen daripada total penduduk. Namun di Indonesia persentase jumlah pengusaha baru 3,5 persen daripada total penduduk.
Erick Thohir sendiri sangat senang dengan banyaknya generasi muda yang memposisikan diri sebagai pengusaha. Berdasarkan riset, kata Erick, saat ini 70 persen anak muda Indonesia ingin menjadi pengusaha dan ini dinilai merupakan hal yang bagus.
Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir menilai saat ini banyak pengusaha tumbuh bukan karena mengandalkan keberpihakan saja, melainkan mereka bisa berhasil karena melihat peluang dan memiliki kapabilitas untuk mendapatkan kesempatan itu.
ADVERTISEMENT
Jika melihat tren sekarang, kata Erick Thohir, banyak generasi muda Indonesia yang berkecimpung dalam membangun atau terlibat di perusahaan startup atau rintisan.
Lebih lanjut dia menjelaskan kalau dilihat rata-rata kewirausahaan Indonesia masih jauh tertinggal. Menteri BUMN itu mengakui keberpihakan kepada pengusaha dalam negeri memang penting seperti disampaikan oleh Presiden Joko Widodo kepada para menterinya.
Namun, lanjutnya, keberpihakan tidak akan nyata tanpa adanya fondasi dari kapabilitas, track record (rekam jejak) dan expertise (keahlian).
Hal itu, masih menurut Erick Thohir , dikarenakan ketika menghadapi kompetisi, persaingan saat ini berada di era keterbukaan sehingga sangat transparan dan itu terlihat.