Gambaran Operasional Skytrain di Bandara Soekarno Hatta

29 Maret 2017 11:33 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Kereta tanpa masinis (skytrain) di Bandara Soetta. (Foto: Dok. Angkasa Pura (AP) II)
zoom-in-whitePerbesar
Kereta tanpa masinis (skytrain) di Bandara Soetta. (Foto: Dok. Angkasa Pura (AP) II)
PT Angkasa Pura II (Persero) saat ini tengah membangun proyek infrastruktur transportasi, skytrain di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng. Diharapkan skytrain bisa beroperasi mulai Juli 2017.
ADVERTISEMENT
Skytrain adalah jenis transportasi baru di DKI Jakarta. Bentuknya mirip kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT). Namun ada perbedaan utama, skytrain dijalankan otomatis atau tanpa menggunakan masinis.
Skytrain akan melayani perpindahan calon penumpang pesawat, pengantar, petugas bandara, dan masyarakat umum lainnya di antara Terminal I, Terminal Integrated Building, Terminal 2, Terminal 3.2 sampai Terminal 3.1 dan sebaliknya.
Layout APMS Skytrain di Bandara Soekarno Hatta. (Foto: Dok. Angkasa Pura II)
zoom-in-whitePerbesar
Layout APMS Skytrain di Bandara Soekarno Hatta. (Foto: Dok. Angkasa Pura II)
Sementara itu, jenis kereta yang digunakan memiliki teknologi tinggi yang diproduksi oleh Woojin asal Korea Selatan. Kereta ini juga telah digunakan di beberapa negara seperti SIngapura sehingga untuk segi keamanan pun bisa diandalkan.
ADVERTISEMENT
Skytrain buatan Woojin memiliki spesifikasi gerbong dibuat mirip dengan LRT yang mampu menampung 176 penumpang sekali jalan. Sistem yang digunakan adalah Automated Guideway Transit (AGT) dengan ban karet yang dilengkapi pengarah dan berpenggerak sendiri atau self propelled. Kecepatan operasi skytrain ini dapat mencapai 60 km/jam.
Skytrain di Bandara Soekarno Hatta. (Foto: Dok. Angkasa Pura II)
zoom-in-whitePerbesar
Skytrain di Bandara Soekarno Hatta. (Foto: Dok. Angkasa Pura II)
Tidak hanya itu, skytrain merupakan Automated People Mover System (APMS), yaitu moda transportasi antar terminal berbasis kereta tanpa pengemudi. Menggunakan arus listrik searah sebesar 750 VDC.
Head of Corporate Secretary and Legal Angkasa Pura II Agus Haryadi mengatakan, skytrain akan beroperasi penuh dengan 3 trainset berkapasitas total 528 orang, yang menghubungkan Terminal 1, Terminal 2, Terminal 3, dan integrated building pada Oktober 2017.
ADVERTISEMENT
APMS Skytrain di Bandara Soekarno Hatta. (Foto: Dok. Angkasa Pura II)
zoom-in-whitePerbesar
APMS Skytrain di Bandara Soekarno Hatta. (Foto: Dok. Angkasa Pura II)
"Untuk tahap pertama bulan Juli nanti kita siapkan satu trainset dulu dari terminal 2 ke terminal 3, kapasitasnya 176 orang, setelah beroperasi penuh di bulan Oktober akan ada 3 trainset dengan total kapasitas 528 penumpang," jelas Agus ditemui kumparan (kumparan.com) di lokasi proyek, akhir pekan lalu.