Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI berkomitmen untuk terus memberikan panduan, update, dan insight bagi para investor untuk dapat mengoptimalkan peluang di periode pemulihan ekonomi nasional. Untuk itu, BNI menggelar BNI Emerald Market Outlook dengan tema "Optimizing Financial Opportunities as Epicentrum of Growth".
ADVERTISEMENT
Sebagai bentuk dedikasi dalam mengawal portfolio keuangan para investor, perseroan melalui BNI Emerald mengundang para pembicara terkemuka yang dapat memberikan insight investasi terbaik bagi para nasabahnya.
Para pembicara tersebut antara lain Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Febrio Nathan Kacaribu; Direktur Ashmore Asset Management Indonesia, Steven Satya Yudha; Komisaris Utama BNI Asset Management, Eko Priyono Pratomo; Dan Ekonom Senior INDEF, Aviliani.
"Acara ini diselenggarakan sebagai bentuk komitmen kami kepada Nasabah BNI Emerald untuk memberikan update dan insight mengenai kondisi pasar keuangan dan investasi, baik secara global maupun domestik," kata Direktur Utama BNI Royke Tumilaar saat membuka BNI Emerald Market Outlook.
Dia mengatakan, tahun 2022 menjadi tahun yang penuh tantangan bagi pasar keuangan dan investasi global maupun domestik. Kebijakan kenaikan suku bunga acuan bank sentral di berbagai negara, termasuk Indonesia, dan tingkat inflasi yang tinggi menyebabkan ketidakpastian di pasar saham, kenaikan yield obligasi, serta melemahnya berbagai nilai tukar terhadap dolar AS.
ADVERTISEMENT
Ditambah lagi dengan kondisi geopolitik antara Rusia dan Ukraina yang menyebabkan gangguan pasokan energi dan pangan ke berbagai negara.
"Kondisi ketidakpastian ini masih mungkin akan terjadi di tahun 2023 dan dapat berdampak pada Indonesia, meskipun arah kondisinya sudah lebih dapat diprediksi," katanya.
Royke melanjutkan Indonesia sendiri memang mencatatkan Parameter Ekonomi yang baik di Tahun 2022. Tercatat pertumbuhan ekonomi dalam PDB tumbuh 5,31 persen secara YoY, neraca perdagangan konsisten surplus dalam 33 bulan dengan nilai sebesar USD 3,8 miliar pada Januari 2023, dan cadangan devisa sebesar USD 139,4 miliar yang terbilang cukup tinggi.
"Hal ini menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia terus berkembang meskipun dihadapkan dengan kondisi global yang tidak menentu," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Terkait hal tersebut, BNI pun berkomitmen untuk memberikan pendampingan yang tepat bagi para nasabah dalam berinvestasi.
"Melalui BNI Emerald Market Outlook, kami ingin membagikan informasi yang berguna bagi investor agar mereka dapat mengoptimalkan peluang keuangan di tengah ketidakpastian ekonomi global," kata Royke.
Diharapkan acara ini dapat memberikan manfaat bagi para Nasabah BNI Emerald dalam mengoptimalkan peluang finansial untuk mengelola dan mengembangkan aset dan kekayaannya secara optimal, dan senantiasa memilih BNI sebagai partner aktivitas perbankan dan investasi nasabah.