Gibran Dikaitkan dengan Proyek Tas Bansos PT Sritex, Apa Punya Saham Juga?

21 Desember 2020 8:16 WIB
Pabrik Sritex Sukoharjo. Foto: Dok. Sritex
zoom-in-whitePerbesar
Pabrik Sritex Sukoharjo. Foto: Dok. Sritex
ADVERTISEMENT
Putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, disebut-sebut memberi rekomendasi hingga akhirnya PT Sri Rejeki Isman Textile Tbk atau PT Sritex, mendapat proyek pengadaan tas untuk bansos sembako dari Kementerian Sosial (Kemensos).
ADVERTISEMENT
Ihwal pemberian rekomendasi dari Gibran dalam proyek pengadaan tas bansos sembako, manajemen PT Sritex telah membantahnya. Mereka mengaku dihubungi langsung oleh pihak Kemensos dan tidak ada komunikasi dengan Gibran.
"Kalau pertanyaan besarnya kan, 'Apakah kita (PT Sritex) direkomendasi Gibran atau enggak?' Jawabannya enggak," kata Head of Corporate Communication PT Sritex, Joy Citradewi, kepada kumparan, Minggu (20/12).
"Benar kita memang supply. Waktu itu di-approach Kemensos mengenai pengadaan. Sempat kan ada publikasinya, mereka tadinya harusnya di-supply sama perusahaan lain, tapi kesulitan sama bahan baku karena impor," imbuh Joy.
Sebelumnya lini masa media sosial ramai oleh cuitan soal keterlibatan Gibran di proyek tas bansos sembako Kemensos, menyusul terkuaknya kasus suap dan korupsi yang melibatkan Menteri Sosial, Juliari Batubara.
ADVERTISEMENT
Salah satu yang mencuitkan ini adalah politisi Partai Demokrat, Andi Arief, yang mempertanyakan kebenaran keterlibatan Gibran di proyek tas bansos itu. "Benarkah Gibran anak Pak Lurah? Selain anak Pak Lurah minta jatah pengadaan goodie bag, Juliari Batubara menyewa jet pribadi menyambangi kantong² PDIP termasuk bertemu dengan staff Puan menyerahkan tas berisi miliaran," tulis Wakil Sekjen Partai Demokrat itu.
Dalam kasus korupsi bansos tersebut, KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) telah menetapkan Juliari Batubara sebagai tersangka, beserta dua pejabat lain di Kemensos, dan dua orang dari pihak swasta.

PT Sritex Jagoan Ekspor Seragam Militer

Jokowi di PT Sritex Foto: Dok. Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden
PT Sritex yang sudah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode emiten SRIL ini, didirikan pada 1966 oleh H.M Lukminto. Awalnya merupakan perusahaan perdagangan tradisional di Pasar Klewer, Solo, Jawa Tengah. Usahanya kemudian berkembang jadi pabrik tekstil dan garmen, diawali dengan pendirian pabrik tenun pertama pada 1982.
ADVERTISEMENT
Kini PT Sritex telah mewujud jadi perusahaan tekstil terintegrasi. Mulai dari pemintalan benang, pabrik tenun kain, hingga garmen produk tekstil. Perusahaan bahkan memiliki divisi riset dan pengembangan sendiri di Sukoharjo, Jawa Tengah.
Usaha garmen PT Sritex bahkan kemudian merambah pasar global dengan berbagai produk ekspor. Salah satu unggulan dan juga menjadi kebanggaan Indonesia adalah, produk seragam militernya yang digunakan berbagai negara, termasuk anggota NATO (North Atlantic Treaty Organization).
Selain ke negara-negara anggota NATO, seragam militer produksi PT Sritex juga menembus pasar Filipina, Malaysia, Brunei Darussalam, Timor Leste, Singapura, Nepal, dan Australia. "Produksi seragam militer, rata-rata memberikan kontribusi sebesar 20 persen terhadap pendapatan PT Sritex," ujar Joy.
Hingga kuartal III 2020, kinerja keuangan PT Sritex masih menunjukkan performa positif dengan membukukan penjualan hingga USD 895,07 juta atau meningkat 1,13 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
ADVERTISEMENT

Mengenal Pemegang Saham PT Sritex

Dirut PT Sritex Iwan Setiawan Lukminto. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Lantas siapakah pemilik PT Sritex ini? Sebagai perusahaan terbuka yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), saham emiten berkode SRIL ini dapat dimiliki publik. Siapa pun dapat membeli dan memiliki saham SRIL, termasuk Gibran.
Berdasarkan laporan Perseroan ke BEI, per November 2020, mayoritas saham (59,03 persen) dimiliki oleh PT Huddleston lndonesia yang beralamat di Jl. Slamet Riyadi No. 396, RT 01 RW 08, Kel. Purwosari, Kec. Laweyan, Surakarta.
Sementara di antara jajaran pengurus Perseroan (Komisaris dan Direksi PT Sritex), yang memiliki saham hanya lwan Setiawan Lukminto (Direktur Utama) dan lwan Kurniawan Lukminto (Wakil Direktur Utama), yakni masing-masing sebanyak 106.600.884 saham atau setara 0,52 persen.
ADVERTISEMENT
Pemegang saham lainnya termasuk publik, masing-masing memiliki kurang dari 5 persen saham PT Sritex. Hanya PT Huddleston lndonesia yang sahamnya di atas 5 persen dari total saham PT Sritex. Tidak ada nama Gibran, putra sulung Jokowi yang baru terpilih sebagai Wali Kota Solo.