Giliran Pilot Garuda Persoalkan Syarat Tes PCR Penumpang Pesawat

25 Oktober 2021 21:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Persiapan fasilitas di Bandara Soekarno-Hatta jelang penerapan wajib PCR untuk penerbangan mulai besok. Foto: Dok. Angkasa Pura II
zoom-in-whitePerbesar
Persiapan fasilitas di Bandara Soekarno-Hatta jelang penerapan wajib PCR untuk penerbangan mulai besok. Foto: Dok. Angkasa Pura II
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Asosiasi Pilot Garuda (APG) mempersoalkan syarat tes PCR untuk penumpang pesawat, di tengah upaya membangkitkan industri penerbangan nasional. Kebijakan tersebut, sebelumnya juga dipersoalkan berbagai kalangan, mulai Ketua DPR Puan Maharani hingga pemilik Susi Air, Susi Pudjiastuti.
ADVERTISEMENT
"Penumpang pesawat yang melakukan perjalanan dari dan ke Pulau Jawa dan Bali wajib menunjukkan hasil tes negatif COVID-19 dengan metode RT-PCR dalam kurun waktu 2x24 jam, kami dari Asosiasi Pilot Garuda (APG) menyatakan keberatan dengan SE tersebut," kata Presiden Asosiasi Pilot Garuda, Capt Donny Kusmanagri melalui keterangan tertulis, Senin (25/10).
Menurutnya, APG mengapresiasi pencapaian pemerintah yang berhasil menekan angka penularan COVID-19. Pihaknya juga sangat mendukung upaya pemerintah dalam menangani pandemi melalui program vaksinasi, serta penerapan protokol kesehatan terutama terhadap pelaku perjalanan dalam negeri.
Garuda Indonesia pensiunkan pesawat Boeing 747-400. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Namun Asosiasi Pilot Garuda menyayangkan penerapan aturan syarat penerbangan tes PCR, mengingat pemulihan ekonomi dari sektor transportasi udara dan pariwisata dalam dua bulan terakhir sudah menunjukkan proses membaik yang cukup signifikan.
ADVERTISEMENT
"Ketika aturan persyaratan perjalanan moda transportasi udara diperketat kembali dengan aturan di atas, ini akan kembali memberatkan calon penumpang dan berdampak langsung kepada berkurangnya tingkat keterisian pesawat yang pada akhirnya memukul sektor pariwisata," ujarnya.
Selain itu, teknologi pesawat juga dilengkapi dengan HEPA filter yang berfungsi mencegah penularan virus di dalam pesawat dan berdasarkan penelitian dari berbagai pihak menunjukkan angka penularan COVID-19 di pesawat sangat kecil dibandingkan dengan moda transportasi lainnya.
Prokes yang ketat serta persyaratan vaksinasi juga diterapkan baik bagi awak maupun penumpang pesawat. Asosiai Pilot Garuda berharap, pemerintah meninjau ulang aturan itu. "Demikian permohonan peninjauan kembali ini kami sampaikan, semoga kementerian dan pihak-pihak terkait dapat menerima masukan ini," pungkas Donny.
ADVERTISEMENT