Heboh Bawang Putih Mahal, yang Ada di Dapur Hampir Seluruhnya Impor dari China

15 Februari 2020 10:23 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bawang putih. Foto: Dok. Kementan
zoom-in-whitePerbesar
Bawang putih. Foto: Dok. Kementan
ADVERTISEMENT
Harga bawang putih di sejumlah pasar saat ini mulai turun, meski sebelumnya sempat lompat ke posisi Rp 70.000 per kilogram (kg). Padahal dalam kondisi normal, harga bawang putih hanya berkisar antara Rp 25.000 hingga Rp 30.000 per kg.
ADVERTISEMENT
Harga saat ini pun, belum kembali ke posisi itu. Pantauan kumparan di pasar Klender, Jakarta Timur, misalnya harga bawang putih masih dijual sekitar Rp 57.000-Rp 60.000 per kg.
Harga bawang putih yang masih relatif mahal, juga terjadi di Bandung. Dari data yang dihimpun Dinas Perdagangan Kota Bandung di 8 pasar tradisional, harganya sekitar Rp 50.000 per kg. Angka itu turun dari sebelumnya antara Rp 56.000 - Rp 60.000 per kg.
Masih mahalnya harga komoditas itu, menurut para pedagang karena kelangkaan barang di pasaran. Pasokan dari pasar induk juga menipis.
"Sekarang ngambil dari pasar juga enggak banyak, karena udah sedikit juga dari sananya. Sekarang cuma ambil 100-an kilogram aja bawang putih buat dijual beberapa hari," kata Enik, salah seorang pedagang di Pasar Klender.
ADVERTISEMENT
Hampir Seluruhnya Impor dari China
Bawang putih yang beredar di Indonesia, hampir seluruhnya impor. Terutama dari China. Data Kementerian Pertanian, kebutuhan bawang putih nasional sebanyak 45.000 ton per bulan. Artinya, dalam setahun Indonesia membutuhkan sekitar 540.000 ton per tahun.
Pedagang Bawang Putih di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur. Foto: Moh Fajri/kumparan
Selama ini, hampir seluruh kebutuhan bawang putih Indonesia dipenuhi dengan impor dari China. Pada 2019 lalu, realisasi impor bawang putih sebesar 465,34 ribu ton atau senilai USD 529,97 juta. Angka itu menurun dari 2018, yang sebesar 580,85 ribu ton atau senilai USD 493,78 juta.
Dengan angka impor yang mencapai 80-an persen dari total kebutuhan, hampir dipastikan bawang putih yang ada di dapur rumah warga Indonesia berasal dari impor.
Bawang Putih Impor vs Lokal
ADVERTISEMENT
Meski demikian, bukan karena berasal dari impor, harga bawang putih saat ini jadi mahal. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menilai, kenaikan harga bawang putih ini salah satunya dipicu karena kepanikan pasar di tingkat distributor, akibat wacana Pemerintah yang menunda impor bawang putih dari China akibat virus corona.
“Ada kemungkinan distributor menimbun stok yang berakibat harga bawang putih melambung tinggi hingga Rp 70.000 per kilogram di tingkat konsumen,” kata Syahrul Yasin Limpo saat melakukan operasi pasar bawang putih di Pasar Gede, Surakarta, Jawa Tengah, Kamis (13/2).
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo gelar operasi pasar bawang putih di Pasar Gede, Solo. Foto: Antara
Dari segi harga, perbandingan antara bawang putih lokal dengan impor, faktanya justru harga bawang putih impor lebih murah daripada bawang putih lokal. Banyak faktor yang menyebabkan hal ini.
ADVERTISEMENT
Salah satu penyebabnya, harga bibit bawang putih di Indonesia relatif mahal. Yakni Rp 100 ribu per kg, sebagai perbandingan, bibit di Tiongkok hanya sekitar Rp 35 ribu sampai Rp 40 ribu per kg. Sehingga biaya produksi bawang putih lokal jadi lebih mahal.
“Kalau cocok tanam di atas lahan satu hektar, dibutuhkan bibit sebanyak 500 kilogram bawang putih. Angka tersebut menghasilkan Rp 70 ribu setara Rp 35 juta,” kata Acep, petani bawang putih di Sukabumi, Jawa Barat.
Petani panen bawang putih di kawasan Sembalun Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Belum lagi skala usaha pertanian bawang putih di China yang lebih besar, membuat biaya produksi lebih efisien untuk setiap kilogram bawang putih yang dihasilkan.
Meskipun bawang putih lokal lebih mahal, namun secara kualitas justru lebih baik. Rasanya dan aromanya lebih tajam, dibandingkan bawang putih impor. Dengan kualitas itu, penggunaan 1 butir bawang putih lokal setara dengan 2 butir bawang putih impor.
ADVERTISEMENT