Hingga Akhir 2019, LinkAja Klaim Punya 40 Juta Pengguna

17 Desember 2019 16:43 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi dompet digital Linkaja. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi dompet digital Linkaja. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Dompet digital yang dikembangkan sejumlah BUMN, LinkAja, mengklaim telah memiliki lebih dari 40 juta pengguna. Angka itu disebut telah melampaui target awal yang ditetapkan manajemen.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama LinkAja, Danu Wicaksana, mengatakan LinkAja memiliki positioning, visi, dan misi tak hanya bermain pada kebutuhan gaya hidup. Tapi juga berfokus pada upaya pemenuhan kebutuhan esensial masyarakat Indonesia, mulai dari pembayaran tagihan, transportasi, BBM, telekomunikasi melalui pembelian pulsa, hingga pembayaran donasi.
"Tak hanya bertambah dari sisi pengguna terdaftar yang telah mencapai lebih dari 40 juta, melampaui target awal yang ditetapkan, LinkAja pun semakin gencar melakukan kerja sama dengan beragam pihak," katanya melalui pernyataan resmi, Selasa (17/12).
Pada akhir 2019 ini, LinkAja juga sudah bisa digunakan di berbagai moda transportasi publik. Mulai dari KRL Jabodetabek, Gojek, kereta api antar-kota, bus Damri, taksi Bluebird, Railink, Garuda/Citilink, dan berbagai transportasi lokal seperti Trans Lampung dan Trans Semarang.
ADVERTISEMENT
Makin banyaknya merchant, menurut Danu, telah mendongkrak jumlah transaksi hingga lima kali lipat sejak beroperasi pada bulan Februari 2019. Jumlahnya merchant yang telah bekerja sama, mencapai 250 ribu.
CEO LinkAja, Danu Wicaksana. Foto: Muhammad Fadli Rizal/kumparan
Dari total transaksi, 82 persen pengguna LinkAja ada di luar Jakarta. Sedangkan transaksi di luar Pulau Jawa sebanyak 52 persen. Utamanya kota-kota di Sumatera bagian utara, Sumatera bagian tengah, dan Sulawesi.
"Tentu saja pertumbuhan pengguna di berbagai wilayah ini merupakan hasil dari peningkatan penyediaan akses keuangan digital yang tersebar di seluruh Indonesia,“ ujar Danu.
Dia menambahkan, kebiasaan masyarakat Indonesia yang nyaman bertransaksi secara tunai, turut menjadi tantangan bagi perkembangan pembayaran elektronik.
Suasana kantor LinkAja, di kawasan SCBD, Jakarta. Foto: Muhammad Fadli Rizal/kumparan
Untuk memasyarakatkan sistem pembayaran digital, LinkAja juga bekerjasama untuk menjadi sumber pengisian dana/ saldo (cash in). Seperti Gojek, Bluebird Group, Damri, Tokopedia, Bukalapak, juga Blibli. Sedangkan untuk chanelling pengisian dana di bank, LinkAja telah memiliki 700 ribu kantor bank yang melayani cash in.
ADVERTISEMENT
“Kami harap LinkAja menjadi solusi bagi permasalahan peningkatan literasi dan inklusi keuangan di Indonesia,” kata Dirut LinkAja, Danu Wicaksana.