Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Akun instagram Unilever diserbu komentar netizen, gara-gara memposting dukungan bagi gerakan Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender, dan Queer (LGBTQ+).
ADVERTISEMENT
Dalam postingan itu, perusahaan produsen aneka kebutuhan rumah tangga asal Inggris tersebut, menyatakan komitmen untuk membuat kalangan LGBTQI + bangga dengan Unilever, karena perusahan merupakan bagian dari mereka.
"We’re committed to making our LGBTQI+ colleagues as proud of us as we are of them. That’s why we’re taking action this Pride," tulis akun tersebut.
Postingan itu disertai logo Unilever aneka warna pelangi, yang identik sebagai simbol kalangan LGBTQ. Hal ini mengundang reaksi netizen yang memberi komentar pro maupun kontra dengan postingan tersebut.
Polemik merembet ke akun instagram milik Unilever Indonesia. "Apa benar unilever mendukung LGBT? Di IG bbrp hari yg lalu ada postingan mendukung LGBT ?" tanya pemilik akun @ummu.dinejad. "Unilever dukung LGBT? Fix #boikotunilever," tulis pemilik akun @dewi_beautyconsultant. Sementara akun @prilianaramadhani menulis, "orang indonesia yg kerja di Unilever banyak loh, klo mau boikot situ mau kasi makan mereka klo di pecat?"
Kata 'LGBT' juga menjadi trending Indonesia di twitter. Menanggapi hal ini, Governance and Corporate Affairs Director PT Unilever Indonesia Tbk, Sancoyo Antarikso, menyatakan Unilever beroperasi di lebih dari 180 negara dengan budaya yang berbeda.
ADVERTISEMENT
"Secara global dan di Indonesia, Unilever percaya pada keberagaman dan lingkungan yang inklusif," katanya melalui pernyataan resmi, dikutip kumparan Kamis (25/6).
Dia menambahkan, Unilever telah berada di Indonesia selama 86 tahun, dan selalu menghormati dan memahami budaya, norma dan nilai-nilai setempat.
"Oleh karena itu, kami akan selalu bertindak dan menyampaikan pesan-pesan yang sesuai dengan budaya, norma dan nilai-nilai yang berlaku di Indonesia," ujar Direktur Unilever Indonesia itu.