Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Importir Tak Takut Bersaing dengan Food Station Jual Bawang Putih
7 Juli 2018 19:23 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Untuk tahap awal, BUMD DKI Jakarta ini akan mendatangkan sebanyak 290 ton bawang putih dari China yang akan diangkut dengan 10 kontainer. Food Station akan melepas bawang putih impor tersebut ke pasaran dengan harga Rp 23 ribu per kg.
Langkah Food Station ini ditanggapi santai oleh para importir. Mereka mengatakan sama sekali tak takut bersaing dengan Food Station.
"Saya juga jual di Toko Tani dengan harga Rp 20 ribu per kg .Sebelum Lebaran kita bahkan jual Rp 17 ribu per kg sampai dengan Rp 18 ribu per kg," ungkap Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Bawang Putih Indonesia Pieko Njoto kepada kumparan, Sabtu (7/7).
Pieko menjelaskan dia biasa menjual bawang putih impor asal China kepada grosir dengan harga Rp 13 ribu per kg. Harga ini akan mengalami kenaikan saat pendistribusian bawang putih masuk ke tingkat tengkulak sampai pedagang eceran.
ADVERTISEMENT
"Itu grosir atau D1 yang belinya truk-trukan. Lalu D2 itu adalah tengkulak dia beli dari D1 itu Rp 20 ribu per kg dijual lagi Rp 22 ribu-25 per kg gitu," tuturnya.
Pieko menambahkan, bahwa harga tersebut tidak akan sama rata di seluruh daerah di Indonesia. Sebabnya ada ongkos pendistribusian yang membuat harga lebih mahal.
"Tentunya ongkos angkutan itu berapa, jadi kita tidak bisa bicara secara detail," pungkasnya.