Inilah Sosok Konglomerat RI yang Guyur Pebulu Tangkis Singapura Bonus Rp 2,1 M

17 Januari 2022 5:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
Seorang pegawai di salah satu pabrik milik Musim Mas Pte Ltd. Foto: Dok. Musim Mas.
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pegawai di salah satu pabrik milik Musim Mas Pte Ltd. Foto: Dok. Musim Mas.
ADVERTISEMENT
Konglomerat Indonesia, Bachtiar Karim, mengguyur pebulu tangkis Singapura Loh Kean Yew dengan bonus sebesar 200 ribu dolar Singapura atau setara Rp 2,1 miliar. Pemberian bonus bagi jawara Kejuaraan Dunia BWF 2021 itu, dilaporkan media Hong Kong, South China Morning Post.
ADVERTISEMENT
Lantas, siapakah sosok Bachtiar Karim yang ada di urutan ke-10 dalam daftar orang terkaya Indonesia versi Forbes? Menurut Forbes, Bachtiar Karim merupakan salah seorang pimpinan di industri sawit terpadu, Musim Mas.
Dia mengelola perusahaan itu bersama saudara kandungnya, Burhan dan Bahari. Keluarga itu disebut memiliki total kekayaan USD 3,5 miliar atau lebih dari Rp 50 triliun.
Dikutip dari laman resmi Musim Mas, perusahaan itu sudah dirintis di Medan, Sumatera Utara, sejak 1932. Awalnya merupakan pabrik sabun bernama Nam Cheong yang didirikan kakek Bachtiar Karim.
Pada 1970, usahanya berkembang ke pengolahan (kilang) minyak sawit yang menghasilkan CPO (Crude Palm Oil). PT Musim Mas sendiri resmi berdiri 1972 sebagai produsen sabun, glycerin, dan minyak goreng. Usaha Musim Mas terus merambah ke hulu, dengan pendirian kebun sawit pertama di Rantau Prapat.
ADVERTISEMENT
Salah satu kegiatan PT Musim Mas dengan koperasi petani sawit yang menjadi mitra usahanya. Foto: Dok. Musim Mas
Meski merintis usaha dari Medan, namun Musim Mas Pte Ltd kini memiliki kantor pusat di Singapura. Usahanya sendiri merambah ke 13 negara seperti Spanyol, Brasil, Belanda, Italia, Inggris, Amerika Serikat, India, Vietnam, termasuk di Singapura dan berbagai kota di Indonesia.
Selain berbisnis sawit dan segala produk turunannya, Musim Mas juga merambah bisnis properti. Seperti hotel Mikie Holiday di Brastagi, Sumatera Utara; Serta membeli Royal Darby Park Executive Suites seharga USD 117 juta atau sekitar Rp 1,7 triliun dari Royal Group milik miliarder Singapura, Asok Hiranandani, pada Oktober 2019.
South China Morning Post juga menyebut Bachtiar Karim sedang membangun hotel megah berkapasitas 143 kamar. Hotel yang ditargetkan beroperasi pada 2023 itu akan dikelola di bawah Standard Hotels.
ADVERTISEMENT
Sejak remaja, Bachtiar Karim sudah bersekolah di Singapura yakni di Hwa Chong Junior College. Dari situ dia melanjutkan pendidikan ke jurusan Teknik Mesin di National University of Singapore (NUS).
Hal itulah yang membuat konglomerat Bachtiar Karim punya kedekatan dengan Singapura, sehingga mengguyurkan bonus Rp 2,1 miliar bagi pebulu tangkis negara itu. Forbes sendiri menyebut Bachtiar Karim masih menyandang kewarganegaraan Indonesia.