Iran Serang Israel, Siap-siap Harga Minyak Dunia Tembus USD 100 per Barel

14 April 2024 10:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Personel darurat dan keamanan mencari puing-puing di lokasi serangan yang menghantam gedung yang merupakan bagian dari kedutaan Iran di Damaskus, Suriah, pada Senin (1/4/2024). Foto: Louai Beshara / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Personel darurat dan keamanan mencari puing-puing di lokasi serangan yang menghantam gedung yang merupakan bagian dari kedutaan Iran di Damaskus, Suriah, pada Senin (1/4/2024). Foto: Louai Beshara / AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kondisi geopolitik di Iran dan Israel yang kian memanas membuat investor global khawatir. Pada Minggu (14/4), Iran meluncurkan UAV (pesawat tanpa awak/drone) dari wilayahnya menuju wilayah negara Israel.
ADVERTISEMENT
Dilansir Reuters, saham-saham di sektor energi hingga harga minyak dunia diperkirakan akan berimbas dari memanasnya situasi global. Padahal, sektor energi juga sudah menunjukkan kenaikan dalam seminggu terakhir.
Saham-saham sektor energi di Wall Street melonjak karena para investor mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga minyak dan perekonomian yang lebih kuat dari perkiraan dan kekhawatiran konflik di Timur Tengah.
Sektor energi S&P 500 (.SPNY) naik sekitar 17 persen sepanjang tahun ini, naik dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Pendorong utamanya adalah harga minyak mentah AS yang meningkat 20 persen, sejalan dengan membaiknya perekonomian AS dan kekhawatiran meluasnya konflik Timur Tengah.
Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) dan Brent mengalami lonjakan signifikan, dengan WTI naik USD 2,02 dan Brent naik USD 1,78 per barel pada Jumat (12/4).
ADVERTISEMENT
Baik patokan WTI maupun Brent diperdagangkan hari ini naik sekitar 2 persen, dengan Brent mencapai USD 91,56 dan WTI mencapai USD 87,05, rekor kenaikan harga minyak mentah tertinggi dalam tujuh bulan terakhir.
Mengutip Market Watch, ketegangan yang memanas antara Iran dan Israel ini diperkirakan akan membuat harga minyak dunia kembali naik menyentuh USD 100 per barel. Iran merupakan salah satu produsen minyak terbesar di dunia.
"Biasanya, perubahan 1 juta barel dalam persamaan penawaran-permintaan menyebabkan kenaikan harga sebesar USD 5 untuk menyeimbangkan pasar,” Jay Hatfield, CEO di Infrastructure Capital Advisors.
“Akibatnya, jika seluruh produksi Iran terganggu, mungkin akan terjadi kenaikan harga minyak sebesar USD 15 per barel," tambahnya.
ADVERTISEMENT